UMKM merupakan penopang perekonomian Indonesia. Pada tahun 2018, kontribusi UMKM terhadap PDB mencapai 57,8%. Namun pada saat yang bersamaan, UMKM merupakan sektor yang paling terpengaruh pandemi.Â
Tak sedikit UMKM yang harus tutup akibat terpukul pandemi. Berdasarkan riset, beberapa penyebab UMKM tutup di antaranya karena masalah permodalan, prospek usaha, permintaan yang turun, termasuk juga kebijakan PSBB.
Lalu apa yang dapat dilakukan UMKM untuk bisa bertahan selama PPKM masih berlangsung? Berikut beberapa di antaranya.
Masuk ke Penjualan Online
Salah satu langkah utama untuk bertahan adalah beralih ke penjualan digital. Sebanyak 34,6% pelaku UMKM beralih dari pemasaran offline ke online untuk bangkit dari masa krisis. Salah satu opsi platform yang dapat digunakan adalah marketplace.
Marketplace memiliki banyak fitur yang dapat mendukung pelaku UMKM mendongkrak penjualannya. Lewat marketplace, kamu bisa memasarkan produk melalui fitur feed, iklan, broadcast chat, ataupun live. Selain itu, kamu juga bisa memberikan beragam jenis promosi dan mengikuti program campaign yang diadakan oleh marketplace.
Tak hanya itu, marketplace juga sudah memiliki basis pelanggan yang luas serta terintegrasi dengan metode transaksi dan pengiriman yang terpercaya sehingga calon pembeli lebih yakin untuk berbelanja di lapakmu. Saat berjualan di marketplace, pastikan kamu memberikan respons yang cepat agar kepuasan pelanggan dan reputasi toko tetap terjaga.
Baca juga: 6 Tips Memasarkan Produk Secara Online dengan Budget Terbatas
Menyesuaikan Produk
Strategi lain yang dapat dilakukan pelaku UMKM adalah menyesuaikan produk. Saat pandemi, banyak perilaku konsumen yang berubah. Artinya kebutuhan customer saat ini pun mungkin berbeda dengan saat sebelum pandemi.Â
Maka itu, pelaku UMKM harus bisa mengevaluasi perubahan tersebut dan melihat peluang yang ada untuk menyesuaikan produk. Kamu bisa memulai dengan melakukan analisis atau riset, misalnya dengan menanyakan pendapat pelanggan, mengadakan survei, membaca riset pasar, ataupun mengevaluasi hasil penjualanmu.
Dari situ, kamu bisa mengevaluasi kembali produk seperti apa yang diperlukan oleh konsumen. Cari tahu bagaimana kamu bisa memberikan nilai tambah kepada produkmu yang sekarang untuk menjawab kebutuhan tersebut.
Efisiensi Biaya Produksi
Pelaku UMKM juga dapat melakukan efisiensi biaya produksi. Buatlah daftar kegiatan dan hal apa saja yang saat ini kamu lakukan dalam proses produksi. Kemudian urutkan dari yang paling penting hingga yang kurang penting, mana yang sebaiknya lebih diutamakan untuk saat ini dan mana yang tidak. Dari sini, kamu bisa mengetahui pos pengeluaran mana yang bisa kamu tekan agar bisnis tetap stabil.
Baca juga: 5 Brand Asli Indonesia yang Sudah Mendunia, Apa Saja?
Pantau Laporan Penjualan
Selain melakukan efisiensi, jangan lupa juga untuk memantau laporan penjualan setidaknya setiap bulannya. Dari laporan ini, kamu bisa mengetahui strategi mana yang efektif dan sesuai target dan mana yang kurang berhasil. Alhasil kamu bisa mempersiapkan langkah selanjutnya untuk usahamu.
Untuk membantu pelaku UMKM melakukan penjualan online, SIRCLO hadir dengan #MerdekaJualanOnline dimana kamu akan mendapatkan pelatihan, pendampingan, serta website toko online yang terintegrasi dengan 2 toko marketplace. Daftar sekarang untuk raih manfaatnya!
Tentang SIRCLO
Dimulai pada tahun 2013, SIRCLO adalah perusahaan solusi e-commerce terdepan di Indonesia yang membantu brands berjualan online. SIRCLO menawarkan solusi yang terbagi menjadi 2 kategori utama, yaitu solusi entrepreneur dan enterprise. Pada kategori entrepreneur, SIRCLO menawarkan platform pengelolaan toko online UMKM untuk berjualan di 3 platform yang berbeda (website, marketplace, chat commerce), yaitu SIRCLO Store. Pada kategori enterprise, SIRCLO menawarkan layanan e-commerce enabler secara end-to-end melalui SIRCLO Commerce dan solusi pengembangan teknologi omnichannel melalui ICUBE by SIRCLO.
SIRCLO telah melayani lebih dari 100.000 brands untuk mengembangkan bisnisnya secara online, seperti ATS The Label, Benscrub, Evete Naturals, Namaste Organic, This Is April dan Heytimmy Kidswear, serta dipercaya oleh brands ternama seperti Unilever, Reckitt Benckiser, KAO, L’Oréal, dan Levi’s. Berlokasi di Green Office Park 1, The Breeze (BSD – Serpong), hari ini SIRCLO memiliki 700 karyawan serta perwakilan yang berbasis di Bandung, Yogyakarta dan Surabaya.
Lihat informasi selengkapnya mengenai SIRCLO di www.sirclo.com.
Related posts:
Marketplace menawarkan kemudahan dan traffic yang tinggi, namun sellers harus tetap memiliki strateg...
Apakah kamu ingin menjadi seorang pengusaha? Jika iya, apakah kamu sudah memiliki salah satu ciri-ci...
Pesta belanja online 11.11 lagi-lagi menghasilkan nilai transaksi yang luar biasa. Banyak konsumen m...