Kelangsungan suatu bisnis sangat ditentukan oleh pengelolaan keuangannya. Makanya, perencanaan finansial harus ada dalam business plan. Jika tidak dikelola dengan baik, pengeluaran bisnis bisa membengkak dan akhirnya kamu merugi. Dengan mengetahui arus kas usaha, kamu bisa membuat keputusan yang lebih baik dan informatif karena tidak sekadar mengira-ngira tapi berdasarkan data.Â
Financial plan yang baik adalah yang realistis. Makanya, segala bentuk pengeluaran baik untuk memulai maupun mengembangkan bisnis pun harus disertakan dengan detail. Bagi pebisnis pemula, membuat financial plan bisa membingungkan. Apa saja yang harus dimasukkan?
Baca juga: 5 Tips Pembukuan untuk Atur Keuangan Bisnis UKM
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, berikut 5 pengeluaran yang harus ada dalam perencanaan keuangan bisnis agar tidak over budget.
Riset Pasar
Sebelum memulai bisnis, tentu kamu harus melakukan yang namanya riset pasar. Tahap ini bias sangat menentukan kesuksesan bisnismu. Dengan mengetahui siapa yang membutuhkan produk atau jasamu, hal apa yang mereka butuhkan, dan bagaimana cara terbaik untuk menggaet mereka, kamu bisa mengetahui apakah ide bisnismu memiliki pasar dan bisa bertahan ke depannya.Â
Walaupun demikian, riset pasar bisa memakan biaya yang lumayan. Makanya, kamu harus memasukkannya ke dalam budget-mu agar kamu bisa memperkirakan biayanya. Ada beberapa pilihan yang bisa kamu tempuh untuk melakukan riset pasar, salah satunya melalui agensi. Cara ini merupakan cara yang paling mahal, tetapi keuntungannya adalah kamu bekerja sama dengan orang profesional yang ahli dalam menangani survei dan focus group.Â
Bisa juga dengan melakukannya sendiri yang tentunya membutuhkan dana yang lebih sedikit daripada menggunakan jasa agensi. Namun kekurangannya adalah kamu akan menghabiskan waktu yang cukup lama untuk mengambil dan mengolah data. Selain itu, sumber dayamu mungkin terbatas sehingga data yang kamu dapat juga belum tentu komprehensif. Apapun cara yang kamu pilih, sisihkan budget untuk melakukan riset pasar karena ini merupakan aspek krusial dalam pengembangan bisnismu.Â
Asuransi
Saat kamu berada di tahap awal dalam membuat perencanaan bisnis, pikiran pertamamu kemungkinan besar bukanlah risiko-risiko yang mungkin terjadi. Namun, apapun industri yang kamu geluti, hal yang sebaiknya kamu lakukan adalah membeli asuransi bisnis. Asuransi ini tidak hanya akan melindungimu dan karyawanmu, tetapi juga bisa menjadi safety net yang menyediakan proteksi finansial untuk membantu bisnismu tetap bertahan di masa krisis.
Dalam mencari asuransi yang tepat untuk bisnismu, pertimbangkan mengenai faktor risiko dari bisnismu juga, misalnya bisnismu rentan bencana alam atau penipuan. Jadi pikirkan juga faktor eksternal yang dapat mempengaruhi usahamu. Kemudian mulai riset mengenai biaya masing-masing asuransi, yang mana yang masuk budget dan yang mana yang tidak.Â
Pajak
Pelaporan pajak pertamamu setelah membangun bisnis akan sangat menantang. Salah satu cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan menggunakan jasa konsultan pajak. Pasalnya, pajak untuk usaha jelas memiliki perbedaan dengan pajak untuk karyawan. Makanya ada banyak pebisnis pemula yang kebingungan dalam melakukan hal yang satu ini.
Dalam tahun pertama usahamu, ada banyak hal yang bisa dicoret dari budget untuk tahun selanjutnya. Namun ada juga beberapa hal yang tetap membutuhkan alokasi budget per tahunnya. Maka itu, jauh sebelum kamu mulai melakukan pelaporan SPT, penting untuk mengetahui apa saja yang bisa dihilangkan dan apa saja yang tidak.Â
Dengan demikian, kamu jadi tahu bagaimana pajak bisa mempengaruhi budget bisnismu. Jika kamu merekrut seseorang untuk menangani perpajakan bisnismu, jangan lupa tambahkan biaya itu juga ke dalam budget-mu.Â
Software dan Aplikasi
Saat ini ada begitu banyak jasa software otomatis yang bisa kamu gunakan untuk membantumu mengelola bisnis, mulai dari pembukuan, keuangan hingga stok produk. Software ini bukan hanya akan mempermudah hidupmu tetapi juga akan menjadi sesuatu yang esensial untuk mengembangkan bisnis. Dengan menggunakan sistem otomatis, kamu bisa meningkatkan efektivitas dan produktivitas bisnismu sehingga kamu bisa fokus untuk mengembangkan bisnis alih-alih menghabiskan waktu mengurus hal lainnya.Â
Untuk itu, sediakan dulu dana khusus untuk menyewa atau membeli perangkat lunak di awal. Budget tiap bisnis untuk hal ini bisa berbeda-beda, tergantung industri dan kebutuhan bisnismu. Misalnya jika kamu menjual berbagai jenis barang di berbagai platform e-commerce, kamu mungkin membutuhkan layanan manajemen multichannel yang membantu meninjau tiap stok dan pesanan.Â
Contoh lainnya adalah jika kamu berjualan di website toko online sendiri. Apabila kamu memiliki web jualan online sendiri, kamu pastinya harus mempercantik tampilan web jualan online-mu agar terlihat menarik dan memastikan desainnya mudah dinavigasi oleh pengunjung. Kamu juga perlu secara konsisten meng-update website toko online bisnismu sesuai dengan produk dan promo yang kamu tawarkan. Artinya, kamu harus menyediakan dana untuk hal-hal tersebut agar kamu bisa sukses jualan online.Â
Baca juga: Pro Kontra Mencari Modal Usaha Lewat Crowdfunding
Agar budget tidak membengkak, usahakan untuk mengantisipasi kebutuhan ini di 1 atau 2 tahun pertama. Lebihkan juga budget-nya karena kamu kemungkinan akan menemukan software-software baru yang kamu butuhkan seiring dengan berkembangnya bisnis.
Untungnya, saat ini sudah ada banyak jasa perangkat lunak seperti jasa pembuatan toko online profesional yang menawarkan layanan dengan harga terjangkau sehingga kamu bisa menekan biaya pengeluaran. Dengan mengetahui pos-pos pengeluaran bisnis, kamu bisa mengatur penghasilan dan memaksimalkan profit untuk mendukung kemajuan bisnis. Â
Related posts:
Menyambut datangnya bulan Ramadhan, ada beberapa fakta menarik yang perlu diketahui mengenai perubah...
Dari sekian banyak buzzer yang bertebaran di media sosial, pasti tak heran kalau kamu bingung dalam ...
Kepercayaan merupakan kunci untuk memenangkan customer, meningkatkan penjualan, dan menjaga keberlan...