Blog

5 Ragam Platform Social Commerce untuk Meningkatkan Penjualan

Banyaknya pengguna media sosial menjadi peluang besar bagi pebisnis untuk memperluas jangkauan pasarnya. Lewat media sosial, pebisnis bisa berinteraksi dengan konsumen dengan lebih personal. Apalagi, saat ini sudah banyak platform media sosial yang menyediakan fitur berbelanja. 

Menurut data McKinsey, 40% penjualan online di Indonesia dilakukan melalui social commerce. Kategori produk yang biasanya dibeli di antaranya fashion, kecantikan dan kesehatan, serta barang elektronik. Makanya tak heran banyak bisnis dan brand yang menjajakan produk mereka di media sosial. Sekitar 80% bisnis online di Indonesia juga berjualan di media sosial.

Baca juga: 4 Alasan Kenapa Social Commerce Patut Jadi Platform Penjualan untuk Bisnis

Berikut sejumlah platform social commerce yang bisa kamu manfaatkan serta cara mengukur keberhasilannya sehingga kamu bisa mendapatkan insight untuk semakin mengembangkan bisnismu dan meningkatkan penjualan.

Forum Online

Sebelum muncul berbagai aplikasi media sosial, aktivitas social commerce banyak dilakukan melalui forum jual beli online seperti Kaskus. Namun pada kebanyakan forum online, memang penjual hanya bisa berinteraksi dengan pembeli dan mempromosikan produknya sementara transaksi dilakukan secara terpisah. 

Forum online bisa kamu manfaatkan untuk meningkatkan brand awareness dan jumlah pengunjung website toko online. Bagikan konten-konten yang menarik dan bermanfaat. Hindari menimbulkan kesan yang terlalu ‘jualan’ sehingga orang malas untuk mengklik kontenmu. Kamu bisa membuat link khusus yang mengarahkan pembaca konten pada forum tersebut ke website jualanmu. Dari sana, kamu bisa mengukur jumlah pengunjung website yang berasal dari forum.

Facebook

Facebook merupakan platform social commerce yang paling banyak digunakan oleh pelaku bisnis di Indonesia untuk berjualan online, tepatnya sebanyak 92%. Salah satu alasannya adalah karena Facebook terus mengembangkan berbagai fitur untuk mendukung penjualan online di platformnya seperti tombol ‘Beli’ dan fitur e-commerce. 

Selain itu, Facebook juga terintegrasi dengan banyak situs e-commerce seperti Shopify sehingga memudahkan pebisnis untuk mengarahkan konsumen dari halaman Facebook menuju ke website toko online mereka. Tak hanya itu, dengan tombol ‘Beli’-nya juga memungkinkan konsumen untuk berinteraksi dengan brand dan membeli produk tanpa harus keluar dari Facebook. 

Jika kamu berjualan di Facebook, ada beberapa pengukuran yang bisa kamu jadikan patokan. Misalnya jika kamu memasang iklan, kamu bisa mengukurnya dari click through rates (CTR). Jika target kamu adalah awareness, kamu bisa melihatnya dari jumlah reach dan engagements. 

Pinterest

Bukan hanya tempat mencari inspirasi saja, Pinterest juga bisa menjadi salah satu platform social commerce untuk menjual produk. Platform ini terutama cocok untuk kamu yang menjual barang secara internasional. Pasalnya, pengguna aktif global Pinterest mencapai 250 juta. Sejak 2015, Pinterest memunculkan fitur Buyable Pins yang memungkinkan penggunanya untuk bertransaksi di dalam situs atau aplikasinya. 

Pebisnis juga bisa mempromosikan pin, memilih kata kunci dan target audiens yang sesuai, dan meningkatkan traffic melalui berbagai tools yang tersedia. Kamu bisa mengukur penjualanmu di Pinterest melalui jumlah klik pada Product Pins atau Buyable Pins. Pinterest juga memiliki The Pinterest Tag yang memungkinkan kamu untuk mengetahui bagaimana pengguna Pinterest berinteraksi dengan website toko online milikmu.

Instagram

72% bisnis Indonesia juga aktif menggunakan Instagram untuk berjualan. Bahkan tidak sedikit bisnis kecil-kecilan yang dimulai dari platform social commerce ini. Jumlah pengguna Instagram yang sangat banyak pun menjadi peluang besar bagi pebisnis. Apalagi Instagram banyak meluncurkan berbagai fitur Instagram Shopping yang memudahkan pebisnis online untuk menjual produknya.

Pebisnis pun bisa memanfaatkan fitur-fitur dasar Instagram untuk memaksimalkan jangkauan dan interaksi dengan konsumen misalnya lewat fitur hashtag dan poll. Ada banyak cara untuk mengukur efektif tidaknya penjualan di Instagram mulai dari insights, jumlah klik pada ads, engagement rate, dan sebagainya. Jika kamu bekerja sama dengan influencer, kamu bisa memberikannya kode promo dan melihat berapa jumlah orang yang menggunakan kode promo tersebut.

WhatsApp

WhatsApp merupakan salah satu aplikasi dengan jumlah pengguna terbanyak di Indonesia. Sekitar 76% pebisnis memanfaatkan aplikasi WhatsApp untuk berjualan. Pasalnya, melalui WhatsApp pembeli bisa terhubung langsung dengan penjual sehingga mereka pun lebih yakin untuk membeli produk. 

WhatsApp juga sudah memiliki aplikasi chat commerce yang ditujukan bagi bisnis yaitu WhatsApp Business dan Whatsapp Business API. Melalui aplikasi ini, pebisnis dapat memberikan respons yang lebih cepat dan efisien kepada pelanggan, mengirimkan pesan otomatis, serta mengakses statistik seperti jumlah pesan yang terkirim dan sudah dibaca.

Baca juga: WhatsApp Business vs. WhatsApp Business API: Apa Bedanya?

Untuk semakin memudahkan pebisnis maupun pelanggan dalam melakukan transaksi, SIRCLO Chat yang merupakan partner resmi WhatsApp Business API menawarkan sejumlah fitur seperti dasbor yang dapat diakses oleh banyak pengguna, integrasi katalog produk dan inventori, serta pengiriman notifikasi otomatis untuk update status order dan pengiriman. Lewat fitur-fitur tersebut, pebisnis dapat memberikan respons yang lebih cepat kepada pelanggan, mempercepat proses transaksi, dan meningkatkan penjualan.

To SIRCLO, the success of your online business is a priority.

Start your success story now!