Content marketing menjadi salah satu aset pemasaran yang efektif bagi brands di media digital. Keberadaan content marketing dibutuhkan untuk men-generate leads dan meningkatkan traffic ke website toko online. Namun pasar digital yang semakin marak dengan persaingan menuntut brands untuk menciptakan konten berkualitas dan mengoptimalkan penggunaannya. Untuk itu, kamu perlu mengetahui 6 kesalahan content marketing yang harus kamu hindari agar bisa memproduksi konten menarik.
Sebelum mulai, jangan lupa untuk membuat toko online di SIRCLO. Hanya dalam waktu 2 menit, kamu sudah bisa memiliki web jualan online sendiri!
Baca juga: Kisi-Kisi Social Media Marketing untuk Startup
Tidak membuat konten informatif yang bisa diolah kembali
Salah satu kesalahan yang sering dilakukan oleh brands saat melakukan content marketing adalah tidak membuat konten yang bisa digunakan kembali. Artinya, konten yang dibuat hanya satu kali jadi. Padahal, konten dengan riset yang mendalam bisa kamu olah lagi untuk dijadikan konten di media lain. Kamu juga bisa menghemat waktu untuk melakukan riset. Misalnya, artikel blog yang pernah kamu tulis sebelumnya bisa diproduksi lagi menjadi konten video yang interaktif atau infografis.
Tidak membuat konten untuk tiap tahap penjualan
Ada serangkaian tahap dalam berjualan online dan content marketing diperlukan dalam tiap tahap tersebut. Misalnya, jika kamu hanya berfokus pada konten edukasi produk untuk brand awareness dan menarik followers baru, maka kamu akan kehilangan kesempatan untuk menyasar konsumen potensial yang siap membeli. Karena itu, kamu memerlukan ragam konten yang sesuai dengan posisi leads-mu.
Tidak mengacuhkan user-generated content
User-generated content adalah konten buatan konsumen dalam bentuk apapun dan dipublikasikan. UGC merupakan salah satu aset dalam content marketing yang terjangkau dan kredibel, karena dapat menarik lebih banyak konsumen potensial. Kalau kamu tidak memanfaatkan UGC, maka kamu akan kehilangan kesempatan dalam membangun kepercayaan audiens.Â
Baca juga: Mengapa User-Generated Content menjadi Strategi Marketing yang Efektif?
Lalai dalam mengelola dan melakukan quality check pada konten
Setelah membuat konten yang bagus, lalu apa? Setiap konten yang kamu buat harus melewati tahap quality check untuk memastikan kualitas copywriting, visual, desain, hingga audio-nya. Hal ini dilakukan untuk menjaga kualitas konten yang disajikan kepada audiens. Kamu juga perlu mengelola konten dengan cara menjadwalkan preview, revisi, dan posting konten untuk kelancaran content marketing yang kamu lakukan. Dengan begitu, kualitas konten-mu akan tetap terjaga dan bisa di-post tepat waktu.
Tidak me-review performa content marketing
Jika kamu tidak me-review dan menganalisa data hasil performa content marketing, kamu tidak akan tahu konten mana yang efektif ataupun tidak. Ketika kamu menemukan konten yang efektif dan diterima dengan baik oleh audiens, kamu akan bisa menyusun strategi marketing dengan taktik serupa. Di sisi lain, kamu bisa mencari ide kreatif lain bila sebuah konten tidak terlalu efektif. Kamu perlu memanfaatkan data dan insights dari konten-mu sebelumnya untuk menjadi lebih baik lagi.
Baca juga: Waktunya Memanfaatkan Instagram Insights untuk Bisnismu!
Kurang mempromosikan konten
Sekali membuat konten dan mempublikasikannya tidaklah cukup. Pekerjaanmu tidak selesai sampai di sana, karena konten yang efektif perlu disajikan terus menerus kepada audiens agar memiliki impact signifikan. Kamu juga harus menyisihkan waktu untuk mempromosikan kontenmu di kanal lain, seperti ads, blog, dan email. Strategi organik hanya bisa menggiring segelintir orang untuk mengikuti brand-mu, jadi kamu memerlukan ads untuk menggapai lebih banyak audiens.
Setelah memahami hal-hal di atas, kamu akan bisa mengimplementasikan content marketing dengan lebih efektif dan efisien. Jika kamu ingin membuat online shop untuk berjualan online, kamu bisa mencoba gratis di sini. Cari tahu lebih banyak tips tentang cara bisnis online di blog SIRCLO atau follow Instagram @sirclosolution.
Related posts:
Produk dan harga mempengaruhi tingkat konversi penjualan suatu bisnis. Namun keduanya bukanlah fakto...
Pada umumnya, setiap pebelanja online hanya memerlukan 15 detik untuk menentukan apakah mereka ingin...
Menarik perhatian dan hati pelanggan memang bukan pekerjaan mudah. Oleh sebab itu, yuk cari tahu con...