Sekarang ini konsumen sudah semakin cerdas dan selektif dalam membeli barang. Bukan sekadar harga saja, ada banyak hal yang dapat mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli barang salah satunya pengalaman berbelanja. Agar bisa menyesuaikan dengan perubahan perilaku konsumen ini, kamu bisa menggunakan strategi omnichannel.
Terutama untuk bisnis e-commerce, strategi omnichannel bisa sangat bermanfaat bagi penjualan. Untuk menjangkau konsumen yang lebih luas dan memberikan pengalaman berbelanja yang mulus, bisnis online biasanya menggunakan beberapa channel untuk berjualan. Omnichannel memungkinkan konsumen untuk berbelanja melalui lebih dari satu channel dimana tiap-tiap channel ini terintegrasi.
Baca juga: Instagram Shopping Resmi Diluncurkan di Indonesia!
Berdasarkan riset, brand yang menerapkan strategi pemasaran omnichannel tingkat retensinya lebih tinggi 90% dibandingkan yang tidak. Rata-rata jumlah transaksi dari toko yang menggunakan pemasaran omnichannel juga lebih tinggi 13% dari mereka yang hanya menggunakan satu channel pemasaran. Selain itu, konsumen yang telah berinteraksi dengan 3 atau lebih channel berbelanja 250% lebih sering dibandingkan mereka yang hanya berinteraksi dengan satu channel.
Berdasarkan data ini, jelas terlihat bahwa strategi omnichannel mendatangkan banyak manfaat dan keunggulan bagi bisnis. Namun bagaimana pebisnis pemula dapat menerapkan strategi ini? Berikut 10 tipsnya.
Pastikan Website Mobile-Friendly
Sebagian besar konsumen menggunakan internet dan berbelanja melalui smartphone. Maka itu, kamu harus memastikan bahwa website kamu mudah dan nyaman untuk digunakan melalui smartphone baik dari segi desain atau tampilan, kemudahan untuk mengakses, kejelasan informasi, hingga kecepatan.
Hal ini dikarenakan strategi omnichannel menggabungkan channel offline maupun online, sehingga penting bagi brand untuk memastikan bahwa website dan toko mereka siap untuk diakses konsumen melalui berbagai perangkat. Dengan mengoptimalkan website toko onlinemu untuk smartphone, konsumen akan lebih mudah untuk melihat-lihat dan melakukan pembelian dan kamu pun akan lebih mudah untuk meningkatkan leads atau transaksi. Saat ini, sudah banyak jasa pembuatan website toko online yang memungkinkan kamu untuk mengoptimalkan toko dan websitemu agar lebih mobile-friendly.
Temukan Channel yang Paling Sering Digunakan Konsumen
Menggunakan strategi omnichannel bukan sekadar berarti menggunakan semua channel yang tersedia. Alih-alih hanya sekadar menggunakan semua channel, sebaiknya pilih dan fokus pada channel-channel yang digunakan oleh target konsumenmu.
Misalnya, apabila target pasarmu adalah generasi Z, kamu bisa lebih fokus untuk memasarkan bisnismu di Instagram yang merupakan platform yang paling banyak digunakan oleh generasi Z. Jika targetmu adalah milenial, generasi X, atau boomers kamu bisa fokus pada Facebook.
Secara berkala analisis persona target konsumenmu untuk menentukan channel penjualan mana yang terbaik untuk strategi omnichannel yang akan kamu jalankan. Kamu juga bisa menggunakan platform-platform baru yang ada, tetapi terus pantau dan evaluasi secara berkala untuk menilai apakah channel tersebut tepat atau tidak untuk brand-mu.
Buat Peta Pengalaman Pelanggan
Peta pengalaman pelanggan merupakan diagram atau alur yang menggambarkan langkah-langkah konsumen untuk membeli produk yang kamu jual mulai dari saat pertama kali mereka mendengar brand atau produkmu sampai akhirnya mereka melakukan transaksi.
Peta pengalaman pelanggan ini penting untuk memastikan konsumen memiliki pengalaman yang lancar dari satu platform ke platform lainnya. Misalnya, setelah mendapatkan leads dari promo yang kamu jalankan, kamu bisa langsung mengirimkan kode promo sekaligus rekomendasi produk pada email ‘selamat datang’ mereka.
Saat mereka mengklik salah satu produk yang menurut mereka menarik, mereka akan dialihkan ke halaman katalog produk pada website toko online. Apabila mereka tidak melakukan pembelian, kamu bisa kembali mendorong mereka melalui ads. Dengan mengetahui alur yang dilalui oleh konsumen, kamu bisa menganalisis bagian mana yang bisa kamu optimalkan lagi sehingga tiap channel berkontribusi pada alur penjualan sehingga akhirnya proses berbelanja konsumen bisa lancar.
Bagikan Konten yang Relevan dengan Channel
Konten yang kamu bagikan tidak hanya harus sesuai dengan persona brand dan relevan dengan target konsumen, tetapi kamu juga harus mempertimbangkan mengenai channel yang kamu gunakan.
Misalnya, di Instagram dan Facebook konten berupa foto dan video lebih efektif sementara video influencer bisa kamu terapkan di TikTok atau Youtube. Konten berupa artikel bisa kamu bagikan melalui blog atau email. Hindari hanya mengulang pesan atau konten yang sama di semua channel. Pahami terlebih dahulu channel-channel yang kamu gunakan sehingga kamu bisa menyesuaikan kontenmu.
Dengan memahami karakteristik tiap-tiap channel, kamu dapat memaksimalkan pemasaran dan penjualan bisnismu. Selain itu, konten yang relevan dengan channel juga dapat membantu mengoptimalkan pengalaman pelanggan saat berbelanja sehingga mereka akhirnya yakin untuk melakukan transaksi.
Segmentasikan Konsumen
Setelah mendapatkan leads dari berbagai channel, sebaiknya segmentasikan konsumen berdasarkan data yang ada. Data ini dapat membantumu menghasilkan konten yang lebih relevan dan membuat iklan yang lebih tepat sasaran. Kamu bisa mensegmentasikan konsumen berdasarkan beberapa kategori seperti jenis kelamin, lokasi, produk yang pernah dibeli sebelumnya, dan banyak lagi.
Manfaatkan Fitur Shopping
Saat ini sejumlah channel sudah menawarkan fitur berbelanja atau Shopping yang memudahkan konsumen untuk melakukan transaksi, misalnya Instagram dan Facebook. Kamu bisa memanfaatkan fitur-fitur ini untuk menyajikan alur dan pengalaman berbelanja yang lebih berkesinambungan.
Saat menggunakan fitur ini, pastikan kamu memberikan informasi produk yang jelas dan memudahkan konsumen untuk mempelajari produk yang mereka lihat lebih lanjut dengan mengarahkan mereka ke halaman produk pada website.
Sediakan Dukungan Pelanggan yang Lintas Channel
Pengalaman layanan pelanggan yang buruk dapat meninggalkan kesan yang juga buruk bagi brand, bahkan dapat membuat brand-mu ditinggalkan. Menurut data, ⅓ konsumen menyatakan mereka akan memeprtimbangkan untuk berpindah ke brand lain setelah mendapatkan 1 pengalaman layanan yang buruk. Ini menunjukkan betapa pentingnya dukungan pelanggan dalam menjaga hubungan dengan konsumen.
Pastikan brand-mu dapat menangani layanan pelanggan di beberapa channel seperti email dan media sosial. Untuk komunikasi yang lebih personal, sediakan pilihan bagi konsumen untuk menghubungimu melalui telepon atau Whatsapp. Berikan pelatihan juga kepada staf layanan pelangganmu agar mereka dapat melayani konsumen dengan ramah. Buat sejumlah panduan untuk beberapa skenario dan keadaan berbeda yang umumnya dapat terjadi, misalnya keluhan, permintaan refund, pertanyaan mengenai produk, dan sebagainya.
Sisihkan Anggaran untuk Berbagai Tools
Agar strategi omnichannel bisa berhasil, kamu perlu menyisihkan sejumlah anggaran untuk tools pemasaran yang dapat memudahkanmu memantau dan menganalisis perkembangan serta hasil dari campaign yang kamu jalankan.
Manfaatkan tools offline dan online untuk menghasilkan campaign yang menyeluruh. Misalnya, kamu bisa menggunakan tools pembuatan toko yang memudahkanmu untuk mengintegrasikan berbagai channel. Bisa juga berlangganan software email marketing atau platform pengelolaan media sosial yang memudahkanmu untuk melakukan pelacakan dan analisis dengan lebih cepat.
Lakukan Pengujian
Secara berkala lakukan pengujian terhadap taktik campaign yang kamu jalankan. Kamu bisa mulai dengan menguji sejumlah variabel sederhana misalnya subjek pada email yang kamu kirimkan atau pilihan pada form untuk leads. Kamu juga bisa menguji call to action pada websitemu untuk mengetahui mana yang lebih efektif.
Misalnya, pada CTA pertama kamu mengarahkan konsumen untuk langsung melakukan pembelian sementara pada CTA kedua kamu mengarahkan konsumen untuk melihat-lihat produk lain yang relevan dengan produk yang akan mereka beli. Dari sini kamu bisa menganalisa apakah CTA kedua dapat mendorong konsumen untuk melakukan pembelian dengan nilai transaksi yang lebih besar atau tidak. Dengan melakukan uji coba secara berkala, kamu bisa semakin menyesuaikan strategimu dengan preferensi konsumen.
Baca juga: SIRCLO Dukung UMKM dan Brand Lokal melalui Program #MulaiSekarang
Dengan menerapkan strategi omnichannel, kamu bisa membangun brand awareness yang lebih baik, menjangkau target konsumen yang tepat, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan menyediakan pengalaman berbelanja yang lancar. Alhasil, campaign yang kamu jalankan bisa memberikan hasil yang terbaik. #MulaiSekarang kamu juga bisa berjualan saat Harbolnas secara efisien dengan mengoptimalkan solusi dari SIRCLO. Yuk, pilih sendiri paket berlangganan sesuai budgetmu di sini!
Related posts:
Kata “omnichannel” akhir-akhir ini sering digaungkan sebagai masa depan dari bisnis ritel. Pada dasa...
Perkembangan bisnis online yang pesat berdampak pada banyak aspek, termasuk pada ind...
Public speaking merupakan senjata yang wajib dimiliki oleh entrepreneur untuk menjalani bisnisnya,...