Blog

apa itu preloved

Apa Itu Preloved? Produk “Pernah Disukai” yang Bernilai Jual

Apa itu preloved? Dalam bahasa Indonesia, preloved bisa diterjemahkan sebagai “pernah disukai”. Preloved itu sendiri merupakan istilah informal yang menggambarkan suatu barang yang pernah dimiliki sebelumnya.

Jika kamu sering berbelanja di marketplace, kamu pasti menyadari bahwa produk yang dijual tidak selalu produk baru. Ada pula yang menjual barang dengan menambahkan deskripsi bahwa produk tersebut “preloved”.

Apa itu preloved? Mari kita simak seluk-beluk preloved dalam artikel ini!

Apa Itu Preloved?

apa itu preloved
Foto: Unsplash.com

Preloved bisa dibilang bentuk eufemisme atau pengungkapan secara halus tentang suatu benda. Preloved biasanya digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang dijual untuk menghindari menyebutnya sebagai barang bekas.

Istilah preloved lebih banyak digunakan untuk urusan jual-beli barang. Barang preloved biasanya sudah digunakan, tetapi dijual kembali karena si pengguna merasa ada ketidakcocokan dengan barang tersebut.

Barang preloved terkadang masih terlihat dalam kondisi baru, meski sudah dipakai oleh pemilik sebelumnya. Meski bekas pakai, peminatnya ternyata cukup banyak.

Hal ini karena barang preloved dijual dengan harga lebih murah ketimbang di pasaran. Keuntungan lain, ketika hendak mencoba kecocokan terhadap suatu produk, membeli barang preloved cenderung berisiko rendah karena harganya murah.

Semisal, ketika seseorang hendak membeli produk skin care yang cukup mahal. Ia bisa membeli produk preloved untuk mengetes kecocokan di kulitnya.

Selain itu, membeli barang preloved bisa menjadi gerakan cinta lingkungan. Ketimbang menjadikannya sebagai sampah, lebih baik digunakan kembali.

Gerakan membeli barang preloved merupakan cara untuk melindungi bumi dengan mengurangi sampah.

Baca juga: Cara Pasang Iklan di YouTube Berikut Tips Suksesnya

Perbedaan Preloved dengan Barang Bekas

Seperti yang disebutkan sebelumnya mengenai pengertian preloved, ia merupakan bentuk eufemisme. Preloved merupakan kata halus dari penyebutan “barang bekas” yang terasa gamblang.

Jadi, bisa dibilang tidak ada perbedaan antara preloved dan barang bekas. Pada intinya, barang tersebut memang pernah digunakan oleh pemilik sebelumnya, hanya beda penyebutan saja.

Namun, penyebutan yang berbeda ini sangat memengaruhi psikologis pembeli. Setiap kata memiliki konotasinya tersendiri.

Jika kita mendengar kata “barang bekas”, ada konotasi bahwa barang itu sudah digunakan hingga rusak, sehingga tidak memiliki nilai lagi. Kadang suka disetarakan dengan “barang rongsok”.

Adapun “preloved” membuat kesan bahwa barang tersebut masih terasa baru meski sudah pernah digunakan. Kondisinya masih bagus dan mulus.

Ada pula penggunaan kata “vintage” atau “antik” yang mengesankan bahwa barang tersebut memiliki nilai tinggi. Makin lama disimpan, barang tersebut makin bernilai tinggi.

Pada praktiknya, kebanyakan penjualan barang preloved memang barang yang baru digunakan dalam waktu singkat oleh penggunanya.

Maka dari itu, penting untuk menyebutkan bahwa barang tersebut “masih dalam kondisi mulus” atau “baru beberapa kali digunakan”.

Pemilihan kata yang sesuai dalam menjual barang, terutama barang preloved, dapat dikategorikan sebagai teknik pemasaran pula.

Baca juga: Cash Flow Adalah Ringkasan Pemasukan dan Pengeluaran Perusahaan

Tips Menjual Barang Preloved

Kini kamu sudah tahu apa itu preloved dan bagaimana cara pemilihan kata yang tepat untuk pemasarannya. Selanjutnya, kamu perlu tahu sejumlah tips dalam menjual barang preloved.

1. Tahu Apa yang Diinginkan Pembeli

Ada berbagai alasan mengapa pembeli mau membeli barang preloved. Jika kamu jeli dengan apa yang mereka inginkan, kamu dapat melakukan pemasaran yang baik.

Misalnya, seseorang ingin mencoba produk skin care preloved sebelum membeli produk dalam kemasan baru.

Kamu perlu meyakinkan bahwa produk itu sebenarnya bagus, hanya saja tidak cocok di kulitmu atau kamu mau mencoba produk lain, sehingga kamu menjualnya lagi.

Contoh lain, kamu menjual pakaian preloved. Pembeli yang berminat terhadap pakaian preloved, bisa jadi juga punya komitmen menjaga lingkungan dengan tidak membeli produk baru.

Aspek ini bisa kamu tekankan dalam penjualanmu, sehingga pembeli merasa sudah melakukan kebaikan dengan membeli barang preloved-mu.

2. Perhatikan Tren

Siklus tren sering kali berulang, terutama dalam dunia fesyen. Ada masa-masanya orang kembali bernostalgia ke tahun 80-an, tak lama kemudian ke tahun 90-an, lalu kembali ke tahun 70-an.

Siklus tren yang berulang ini menjadi peluangmu untuk menjual barang preloved yang sesuai. Kamu harus cermat dan jeli memperhatikan tren yang sedang berlangsung.

3. Tentukan Harga Sewajarnya

Tidak ada yang mau membeli barang preloved dengan harga lebih mahal dari harga produk baru. Itu sama sekali tidak menguntungkan bagi pembeli.

Di sini kamu harus bijak menentukan harga. Jika kamu merasa sudah cukup lama menggunakan barang tersebut dan ada beberapa kerusakan minor, kamu harus berbesar hati membanting harganya.

4. Tampilkan Visual yang Menarik

Menjual barang preloved tidak bisa asal jepret. Kamu harus menampilkan visual yang menarik dalam foto produkmu.

Gunakan latar belakang berwarna putih agar produk terkesan bersih. Kemudian, tonjolkan bagian-bagian terbaik dari barang preloved dalam foto.

Meski begitu, kamu juga harus memotret bagian yang sudah agak rusak atau defect dari produk tersebut agar nantinya pembeli tidak merasa tertipu.

5. Deskripsikan Barang Apa Adanya

Barang preloved tentu tidak selalu dalam kondisi mulus. Berikan deskripsi produk yang jelas, lengkap, dan jujur. Jelaskan bagian terbaik sekaligus terburuk dari barang preloved yang kamu jual.

Hal ini agar pembeli bisa memperhitungkan risiko dari membeli barang preloved dan tidak merasa tertipu setelah membelinya. Kamu pun dapat menghindari komplain dari pembeli karena ia sudah memahami risiko yang didapatnya.

Baca juga: 10 Toko Online dengan Pengiriman Gratis

Demikian penjelasan mengenai apa itu preloved, perbedaannya dengan barang bekas, sekaligus tips menjualnya. Semoga bermanfaat!

To SIRCLO, the success of your online business is a priority.

Start your success story now!