Di industri manapun bisnismu bergerak, kamu perlu mencuri start dan lebih menonjol daripada kompetitor. Untuk itu, logo brand yang kreatif dan memorable menjadi unsur penting dalam kesuksesan bisnis. Sebuah logo tidak hanya dapat membentuk persepsi audiens tentang sebuah brand, namun juga memberikan kesan memorable dan melekat di benak audiens.
Kalau kamu bisa mengenali sebuah brand secara langsung saat melihat logonya, maka brand tersebut sudah berkesan bagi dirimu. Lalu, bagaimana caranya agar kamu juga bisa membuat logo brand yang kreatif, memorable, dan kekinian untuk berjualan online?
Mengadaptasi nilai yang diusung oleh brand
Sebuah logo seharusnya bisa mewakili apa yang ingin disajikan oleh sebuah brand, baik itu impression atau kepribadian yang ingin ditunjukkan, maupun nilai-nilai yang menjadi prinsip bisnismu. Untuk itu, kamu harus mengenali kembali tujuan dan misi bisnismu, target audiens, serta apa yang membedakan brand-mu dari kompetitor. Dengan begitu, kamu akan bisa membuat logo yang relevan dan sejalan dengan tujuan utama brand.
Memilih warna yang sesuai dengan brand
Jika brand-mu bergerak di industri mainan anak-anak atau kebutuhan bayi, maka sebaiknya kamu tidak menggunakan warna monoton hitam dan abu-abu dengan desain classy. Logo memberikan kesan pertama kepada konsumen sebelum mereka memutuskan untuk membeli, karena itu kamu harus memahami warna apa yang cocok untuk brand-mu dan makna dibalik warna. Misalnya:
- Merah mewakili kepribadian yang energetic dan menyenangkan, seperti yang digunakan oleh Coca-Cola dan Pinterest.
- Oranye memberikan kesan fun, ramah, dan percaya diri, seperti pada channel TV anak-anak Nickelodeon.
- Kuning adalah warna yang happy dan diadopsi oleh McDonald’s.
- Biru menjadi simbol kepercayaan dan loyalty. Warna ini digunakan oleh PayPal dan Facebook.
- Hijau melambangkan kesegaran, kesehatan, dan pertumbuhan seperti yang digunakan oleh Starbucks.
- Hitam adalah warna yang memberi kesan powerful dan otoriter, sehingga cocok untuk brand yang classy seperti Wikipedia dan Adidas.
Pilihlah warna yang sesuai dengan image brand-mu, namun jangan menggunakan lebih dari tiga warna di dalam logo, ya!
Baca juga: 5 Tips Menciptakan Branding Identity untuk Pemula
Tetap simpel
Brand dagang Apple dan Nike memiliki logo yang sederhana namun tetap bisa dikenali dan dimengerti oleh konsumennya. Konsumen bisa mengenali brand hanya dengan sekali lihat, dan itulah yang menjadi esensi dari sebuah logo. Jadi, kamu tidak perlu memasukkan terlalu banyak informasi di dalam logo brand-mu, seperti menggunakan lebih dari 4 kata di dalam logo atau terlalu banyak effect pada desain logo.
Tidak perlu simbol untuk menunjukkan keunikan
Walaupun banyak logo yang menggunakan simbol-simbol unik seperti M pada McDonald’s, beberapa brand justru tidak menggunakan simbol di dalam brand-nya, seperti Google. Tipe logo ini disebut sebagai logotype yang hanya mengandalkan nama brand sebagai unsur utamanya. Kamu cukup memainkan tipografi atau mengubah warna dari nama brand. Kamu juga bisa menambahkan simbol sebagai elemen sekunder seperti yang dilakukan oleh Amazon.
Fleksibel tapi tetap khas
Maksudnya, sebuah logo harus bisa diaplikasikan di setiap publikasi lintas media, baik cetak maupun digital. Beberapa media seperti media sosial memiliki tempat yang terbatas jika logomu terlalu panjang, jadi kamu perlu mengolah logomu agar bisa digunakan di posting media sosial atau display picture akunmu. Buatlah icon yang mudah dikenali, namun tetap erat dengan logo utamamu. Kamu juga bisa mengaplikasikan logo dan warna khas untuk menonjolkan branding di website brand-mu.
Related posts:
Dalam menjalankan bisnis sangat penting untuk bisa meyakinkan konsumen untuk membeli produk yang dij...
Pencapaian para womanpreneurs di dunia bisnis tentu tidak bisa dilewatkan begitu saja. Di...
Strategi mobile marketing merupakan cara pemasaran yang bisa dilakukan baik oleh bisnis besar maupun...