Blog

Do’s and Dont’s bagi Deskripsi Produk Fashion Kamu!

Menurut sebuah data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, pada tahun 2015, produk fashion dan aksesoris mendominasi klasifikasi produk yang dibeli secara online hingga mencapai 37,6%, mengalahkan produk gadget yang hanya mencapai 12,2%. Ya, belanja fashion secara online memang sudah sangat menjamur sekarang, terutama di Indonesia.

Tidak sedikit yang tergoda untuk memasuki pasar ini. Nah, bagaimana kamu bisa mempersiapkan produk fashion kamu agar dapat bersaing? Memiliki produk yang bagus ataupun unik tidak cukup. Kamu harus bisa mengungkapkan produk kamu dalam bentuk kata-kata dan foto karena pelanggan kamu tidak bisa melihat dan memegang produk kamu secara langsung.

“Deskripsi untuk sebuah produk fashion pada website e-commerce cukup penting karena deskripsi tersebut menambah informasi yang tidak bisa ditangkap langsung dengan hanya melihat visual/foto,” kata Audrey Anjani, Executive Editor Bobobobo, kepada tim SIRCLO. “Deskripsi biasanya berupa material/bahan atau ukuran  yang dikenakan oleh model yang tidak bisa diketahui hanya dengan melihat visual/foto,” ujarnya memperjelas.

Namun, deskripsi sebuah produk akan mubazir jika tidak dibaca oleh target pelangganmu. Dan sayang juga jika deskripsi produk kamu malah kurang ‘menangkap’ pembacanya. Yuk simak tips-tips berikut ini agar deskripsi produk fashion kamu tidak sia-sia.

 

Utamakan poin-poin yang paling menjual

“Best practice yang biasanya dilakukan dalam penulisan deskripsi, biasanya menaruh satu nilai jual utama dari history brand dan juga menulis highlight (bisa berupa detil, bahan yang berkualitas bagus, desain yang unik) untuk mendeskripsikan produk yang akan dijual,” ujar Audrey.

Maka, jangan pernah lupa untuk mengidentifikasi terlebih dahulu, apa sih selling point dari produk kamu? Jangan sampai poin tersebut terlupakan atau tenggelam di tengah-tengah deskripsi kamu sehingga tidak ditonjolkan.

Tonjolkan manfaat, bukan sekedar spesifikasi

Contoh 1: Gaun terbuat dari sifon.

Contoh 2: Gaun terbuat dari bahan yang ringan dan jatuh sehingga memberi kesan anggun.

Kedua contoh tersebut mendeskripsikan bahan dari satu produk yang sama. Bisa lihat perbedaannya? Contoh 1 memberikan spesifikasi yang sangat teknis. Pembaca mungkin berpikir “Terbuat dari sifon, so what?” atau bahkan pembacanya mungkin tidak paham mengenai bahan dan material sehingga tidak dapat membayangkan bahan sifon yang ada di deskripsi.

Jangan lupa untuk menuturkan manfaat yang bisa didapatkan si pembaca jika ia memiliki produk kamu, karena pelanggan lebih tertarik dengan apa yang bisa mereka dapatkan, ketimbang dengan apa yang kamu jual. Paparkan bagaimana produk tersebut terlihat pada mereka, bagaimana rasanya ketika dikenakan, dll.

Mudah dan cepat dipahamiCoba posisikan dirimu sebagai pembaca yang sedang scrolling di tengah banyaknya produk. Ketika ada produk yang berhasil ‘menahan’ matamu, kamu akan membuka dan melihat deskripsinya dengan cepat, agar kamu juga bisa kembali ke halaman awal untuk melihat produk-produk lainnya bukan? Nah, bagaimana caranya agar pembaca yang hanya ‘berhenti’ sebentar itu bisa tertarik dengan produk tersebut?

Kamu harus bisa meringkas deskripsimu dalam bentuk yang mudah dipahami dan dibaca dengan cepat walaupun si pembaca tidak membaca dengan teliti dan hati – hati. Ada beberapa hal yang dapat kamu lakukan:

1. Gunakan poin-poin untuk memilah-milah informasi penting dan spesifik
2. Pastikan deskripsimu padat dan singkat
3. Gunakan bahasa yang mudah dipahami
4. Gunakan jenis huruf yang tegas dan mudah terbaca serta dengan ukuran yang cukup besar untuk dibaca secara sekilas

Bayangkan pelanggan ideal untuk produkmu

Dalam menyusun kata-kata, sebaiknya kamu tidak mencoba untuk memuaskan semua orang, karena pada akhirnya deskripsimu tidak akan terfokus. Cobalah membayangkan siapa pelanggan ideal untuk produk tersebut. Misalnya, sebuah blazer untuk wanita. Maka, pelanggan idealnya mungkin adalah wanita karir yang rapi, professional, dan berwibawa.

Coba sesuaikan bahasamu dengan tipe pelanggan seperti ini, misalnya dengan kalimat “potongan blazer yang edgy dan memberikan tampilan tegas, anggun, dan modern” untuk menarik pelangganmu ini.

Panjang deskripsi harus konsisten

Usahakan agar deskripsi produkmu yang satu dan yang lainnya tidak memiliki perbedaan yang terlalu jauh dalam hal panjangnya. Jika produk A dideskripsikan dalam 5 baris, dan produk B dideskripsikan dalam 10 baris, maka pembaca akan merasa bahwa ada yang ketinggalan dalam deskripsi produk A. Bisa-bisa dianggap bahwa deskripsi produk A tidak lengkap atau kurang jelas.

Lengkapi dengan foto

“Untuk foto produk, penampilan produk dari beberapa angle penting akan membantu konsumen untuk dapat membayangkan bagaimana produk akan terlihat saat dipakai langsung oleh mereka nantinya,” ujar Audrey. “Fitur zoom di foto juga membantu konsumen untuk melihat detil lebih dekat,” sambungnya.

Foto yang baik adalah foto yang dapat menjawab pertanyaan pembaca mengenai bagaimana produk tersebut akan terlihat saat dikenakan dan dapat membantu mereka untuk membayangkan produk tersebut dengan gambaran yang jelas dan rinci. Keterkaitan antara konten deskripsi dengan foto akan membantu pembaca membentuk visualisasi yang akurat.

Nah, setelah kamu paham mengenai tips-tips yang perlu kamu lakukan agar deskripsi produk fashion kamu semakin bagus, kamu juga perlu berhati-hati agar tidak melakukan hal-hal berikut ini dalam menyusun deskripsimu:

Bertele-tele

“Hal yang harus dihindari dalam penulisan deskripsi adalah penulisan informasi yang bertele-tele dan tidak sesuai dengan informasi produk yang ada. Penulisan yang terlalu panjang dan tidak sistematis akan membuat konsumen malas membaca secara keseluruhan,” sahut Audrey.

Seperti yang sudah dijabarkan sebelumnya, banyak pembaca yang melakukan baca cepat tanpa memperhatikan dan membaca setiap kata per kata secara teliti. Deskripsi yang bertele-tele akan memperbesar kemungkinan pembaca tidak menemukan inti terpenting dari deskripsimu. Dan malas juga sih kalau harus baca paragraf panjang-panjang kalau lagi pengen cepat aja.

Memuji berlebihan

Kamu cukup menggunakan kata-kata sifat yang indah namun deskriptif dan spesifik seperti “gaun bernuansa romantis” atau “kemeja berwarna ceria”, namun, hindari memuji keseluruhan produk kamu secara berlebihan. Kalimat seperti “Tas dengan kualitas terbaik” terdengar terlalu subjektif. Lagipula, penjual mana yang tidak akan mengatakan hal tersebut? Semua penjual pasti akan mengakui produknya sebagai pemilik kualitas terbaik.

Well, bagaimana? Sekarang kamu sudah siap kan untuk menjerat para fashionista dengan deskripsi kamu?


Untuk tips berjualan produk fashion online lainnya, terus pantau blog SIRCLO ya. Kami juga siap menjawab berbagai pertanyaan kamu agar toko online fashion kamu bisa cepat berkembang!

To SIRCLO, the success of your online business is a priority.

Start your success story now!