Blog

fifo adalah

FIFO adalah Metode Pembukuan yang Harus Diketahui Pebisnis

FIFO adalah singkatan dari first in, first out, atau pertama masuk, pertama keluar. Lalu, bagaimana hubungan istilah FIFO ini dengan bisnismu?

Jika kamu menjalankan bisnis manufaktur atau memproduksi sendiri produkmu, tentu kamu harus membeli bahan baku. Baik bahan baku dan produkmu yang sudah jadi harus disimpan sebelum terjual.

Bahan baku yang kamu beli pertama kali dan kamu beli belakangan, terkadang sudah mengalami kenaikan harga. Hal ini tentu berpengaruh pada harga produkmu.

Jadi, bagaimana kamu bisa membedakan berapa biaya produksi batch pertama produkmu dan batch selanjutnya? Di sinilah metode FIFO dibutuhkan.

FIFO itu sendiri merupakan metode akuntansi yang menentukan aset yang dibeli atau diperoleh pertama kali akan dikeluarkan terlebih dahulu.

Asumsi dari metode akuntansi ini,yaitu persediaan yang tersisa merupakan barang-barang yang dibeli terakhir. Selain FIFO, sebenarnya ada metode lain yakni LIFO (last in, first out).

Apa itu FIFO? Bagaimana keuntungan dan kekurangan dari metode pembukuan ini? Lalu apa perbedaannya dengan LIFO? Semuanya akan dikupas tuntas di sini!

Pengertian FIFO

FIFO adalah
Foto: Unsplash.com

FIFO adalah metode pembukuan dalam menghitung stok produk. FIFO termasuk salah satu metode penghitungan stok produk yang populer digunakan.

Metode FIFO mengasumsikan bahwa biaya persediaan yang dibeli terlebih dahulu akan diakui terlebih dahulu. Maka, produk yang paling awal tercatat sebagai persediaan harus keluar terlebih dahulu. Perhitungan biaya dari persediaan terlama itu yang menjadi biaya pokok penjualan.

Dalam situasi pasar yang mengalami inflasi dan kenaikan harga, jika FIFO membebankan biaya terlama ke harga pokok penjualan, harga terlama itulah yang akan dihargai lebih rendah daripada persediaan terbaru yang dibeli dengan harga yang sudah lebih mahal.

Beban lebih rendah ini menghasilkan laba bersih yang lebih tinggi. Selain itu, karena persediaan terbaru dibeli dengan harga yang lebih tinggi, saldo persediaan akhir jadi meningkat.

Contohnya, kamu membeli 100 barang masing-masing seharga Rp10.000. Kemudian, kamu membeli 100 barang lagi, tetapi dengan harga Rp15.000.

FIFO membebankan biaya barang pertama yang dijual kembali sebesar Rp10.000. Setelah 100 barang pertama terjual habis, biaya baru barang tersebut akan naik menjadi Rp15.000.

Logika yang digunakan oleh metode FIFO adalah harus menghindari keusangan. Perusahaan harus menjual barang terlama terlebih dahulu dan mempertahankan barang terbaru dalam persediaan.

Jenis bisnis yang cocok menggunakan metode FIFO ini yaitu produsen yang memproduksi barang berkedaluwarsa, seperti produsen makanan dan minuman, kosmetik, dan lain-lain.

Adapun pemilik bisnis retail yang menjual produk berkedaluwarsa bisa menggunakan metode FIFO.

Baca juga: Kelola Stok di Marketplace secara Otomatis, Caranya?

Keuntungan Metode FIFO

Keuntungan paling signifikan dari penggunaan metode FIFO di gudang penyimpanan produkmu adalah kamu bisa memecahkan masalah biaya persediaan yang berfluktuasi. Dengan metode FIFO, biaya persediaan barangmu cenderung mengikuti harga terkini  di pasar.

Keuntungan lainnya, metode FIFO mudah diterapkan dan mempersulit terjadinya manipulasi pendapatan dengan memilih persediaan tertentu untuk dikeluarkan.

Baca juga: Cara Menetapkan Harga Jual untuk Produkmu

Kekurangan Metode FIFO

Karena inflasi, harga pun naik secara konstan selama bertahun-tahun. Metode FIFO dapat membuat bisnismu seolah-olah memiliki cashflow lebih besar.

Di atas kertas, bisnismu jadi dinilai menghasilkan keuntungan yang lebih besar pula. Hal ini akan berdampak pada beban pajak yang lebih besar pula jika FIFO digunakan selama periode inflasi.

Kekurangan lain dari penggunaan metode FIFO adalah kamu akan kesulitan memantau biaya ketika harga bahan meningkat dengan cepat.

Baca juga: Apa Saja Jenis Usaha UMKM dan Perbedaannya? Cari Tahu!

FIFO vs LIFO

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, selain FIFO ada pula metode LIFO. Metode ini punya cara kerja yang berbeda dengan FIFO.

LIFO merupakan sistem manajemen persediaan yang paling sering digunakan untuk produk yang tidak mudah rusak. Selain itu, metode ini juga cocok untuk produk dengan tingkat perputaran yang rendah.

LIFO adalah proses penghitungan persediaan barang yang digunakan untuk menjual atau mengirimkan produk yang baru diproduksi atau produk yang baru diterima.

Pada dasarnya, LIFO adalah kebalikan dari FIFO. Metode ini berguna dalam menilai persediaan pada akhir periode serta harga pokok penjualan dalam periode yang sama.

Keuntungan bagi bisnis yang menggunakan LIFO terletak pada pajak. Hal ini karena metode LIFO mengasumsikan persediaan yang paling baru diperoleh merupakan produk yang dijual terlebih dahulu.

Karena inflasi, LIFO menghasilkan harga pokok penjualan yang lebih tinggi dan sisa persediaan lebih rendah. Harga pokok penjualan yang lebih tinggi menghasilkan kewajiban pajak lebih kecil, karena laba bersih lebih rendah berkat LIFO.

Adapun kekurangan LIFO adalah lebih sulit dipertahankan daripada FIFO. LIFO dapat mengakibatkan persediaan lama tidak pernah dikirim atau dijual.

LIFO juga menyebabkan pembukuan dan praktik akuntansi yang lebih rumit karena biaya persediaan yang tidak terjual, tidak keluar dari sistem akuntansi.

LIFO tidak disarankan jika kamu memiliki produk yang mudah rusak, karena produk lamamu akan kedaluwarsa di rak sebelum dijual.

Metode ini pun tidak ideal untuk bisnis yang berkembang secara global. Hal ini karena sejumlah standar akuntansi internasional tidak mengizinkan penilaian LIFO.

Demikian pengertian FIFO beserta keuntungan dan kekurangannya bagi bisnismu. Semoga informasi ini dapat membantumu dalam memanajemen stok barang daganganmu!

To SIRCLO, the success of your online business is a priority.

Start your success story now!