Memulai sebuah bisnis memang bukan hal yang mudah. Kamu memerlukan banyak kesabaran, ketabahan, juga waktu dan uang untuk memulainya. Makanya pikiran untuk memulai bisnis bersama partner menjadi lebih menggiurkan. Kalau bersama partner bisnis, kamu bisa membagi tanggung jawab, pekerjaan, juga modal awal bisnis. Tetapi tidak semua orang cocok berbisnis dengan partnerdan kamu harus mempertimbangkan banyak hal.
Mirip dengan hubungan kita dalam keluarga, pertemanan, atau percintaan, partner bisnis juga butuh kecocokan. Ramuan partnership yang manjur terdiri dari kepribadian, kemampuan, dan tujuan bisnis yang sesuai denganmu. Untuk mengetahui apakah bisnismu perlu berlayar dengan seorang co-captain, kamu perlu mempertimbangkan hal-hal di bawah ini:
Pembagian tanggung jawab
Idealnya, kamu dan partner bisnismu harus menetapkan peran dan tanggung jawab bisnis masing-masing. Untuk mengambil keputusan bisnis yang besar, kamu masih harus memutuskannya bersama partner. Namun di luar itu, kamu harus tetap melaksanakan kewajiban masing-masing dan kurangi ikut campur untuk menghindari pertikaian.
Memilih antara berbisnis dengan teman atau keluarga
Kalau kamu mempertimbangkan untuk memilih teman atau anggota keluarga sebagai partner bisnis, pilihlah dengan baik. Jika kemungkinan terburuknya terjadi, hubunganmu dengan teman atau keluarga bisa rusak dengan mudah. Hal ini tentu akan berdampak pada kestabilan bisnismu. Namun itu bukan berarti kamu tidak boleh memulai bisnis dengan teman atau keluarga; kamu hanya perlu mempertimbangkan bagaimana stress yang akan datang dari kepemilikan bisnis maupun perbedaan pendapat bisa memelintir hubungan pribadimu juga.
Pilih partner yang bisa melengkapi kekuranganmu
Kalau kamu tidak mau berbisnis dengan keluarga atau teman, kamu bisa mencari dari komunitas startup yang kamu tahu. Kamu juga bisa bertanya ke orang-orang di sekitarmu tentang kriteria partner yang kamu inginkan dan rekomendasi mereka. Nah, kalau kamu sudah dipertemukan dengan partner potensial, kamu perlu mengenal mereka lebih dalam sebelum menawarkan partnership. Coba wawancara atau bekerja dengan mereka sebelum memulai; pertimbangkan kemampuan dan etika kerja mereka. Kalau kemampuan mereka mirip-mirip denganmu, kamu mungkin perlu mencari partner potensial lain. Tipe partner yang kamu butuhkan adalah orang yang kuat dalam bidang kelemahanmu. Misalnya, kamu adalah seorang graphic designer yang handal, maka kamu memerlukan seorang copywriter yang handal untuk agensi marketing yang ingin kamu rintis. Atau kalau kamu buruk dalam perencanaan dan time management, carilah partner yang lihai dalam keduanya.
Buat persetujuan tertulis tentang partnership-mu
Jika kamu sudah menemukan partner yang tepat, mulailah berdiskusi tentang arah bisnis kalian. Buatlah catatan tertulis tentang peran dan tanggung jawab masing-masing dalam perusahaan, serta bagaimana kalau salah satu dari kalian mengundurkan diri atau bila bisnis kalian mengalami kendala di tengah jalan. Lakukan persiapan ini dari jauh hari sebelum terjun dalam bisnis kalian untuk memastikan perjalanan yang mulus ke depannya.
Pertimbangkan pro dan kontranya dibanding dengan memulai bisnis sendiri
Mungkin sebenarnya kamu tidak memerlukan partner bisnis, kamu hanya butuh seseorang untuk berbagi resiko denganmu. Maka pikirkan lagi: bisakah kamu memulai bisnis ini sendiri? Memulai dan menjalankan bisnis sendiri berarti kamu harus berperan 100% dalam mengambil keputusan, tidak perlu berkompromi atau membatasi ide-idemu, dan tentunya semua keuntungan bisnis masuk ke rekeningmu. Jadi kamu perlu partner atau tidak? Itu kembali lagi pada tujuan dan kinerja bisnis yang ingin kamu jalani. Jangan lupa pertimbangkan pro dan kontra melaksanakan bisnis bersama partnerataupun sendirian.
Bekerja bersama partner dalam sebuah bisnis startup akan mempermudah pekerjaanmu, namun itu bukan satu-satunya cara untuk sukses sebagai entrepreneur. Pertimbangkan kembali kepribadian dan cara kepemimpinanmu sendiri sebelum memilih untuk memulai bisnis bersama rekan.
Related posts:
Dalam pemasaran media sosial, ada salah satu istilah yang disebut dengan engagement. Apa itu engagem...
Memilih sebuah platform hosting untuk toko online merupakan keputusan terpenting saat membentuk bisn...
Bagi pelaku bisnis, khususnya UMKM, pandemi menjadi tantangan baru karena banyaknya perubahan yang h...