Blog

Pertumbuhan Wirausaha Wanita di Indonesia dan Kontribusinya Bagi Ekonomi

Menurut data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, jumlah pengusaha di Indonesia terus meningkat. Bukan hanya jumlah pengusaha secara keseluruhan saja, tetapi jumlah wirausaha wanita di Indonesia juga terus meningkat.

Berdasarkan hasil riset Global Entrepreneurship Monitor, jumlah womenpreneur di indonesia mencapai 14 persen dari total penduduk. Dibanding negara lain, mengutip dari Katadata jumlah perempuan yang memilih untuk menjadi wirausaha wanita cukup tinggi. 

Meningkatnya jumlah pengusaha wanita di Indonesia dapat mendorong tercapainya kesetaraan gender. Tak hanya itu, juga ada banyak pengusaha wanita sukses yang tidak hanya berhasil membangun bisnis tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat. 

Dengan jumlah yang terus meningkat, bagaimana pengaruh pertumbuhan womenpreneur ini terhadap perekonomian di Indonesia? 

Lebih dari 60 Persen UMKM Dikelola oleh Perempuan

Dari banyaknya pelaku bisnis di Indonesia, 59,2 jutanya merupakan pelaku UMKM. Jumlah ini pun terus meningkat setiap tahunnya. Makanya tak heran apabila UMKM disebut sebagai penggerak ekonomi di Indonesia. Pasalnya, kontribusi UMKM terhadap pendapatan nasional mencapai 61,1 persen. 

Dari banyaknya jumlah pelaku UMKM, 37 jutanya merupakan perempuan. Menurut data Bank Indonesia, lebih dari 60 persen UMKM di Indonesia dijalankan oleh perempuan. Data ini menunjukkan partisipasi dan peran perempuan dalam mendukung perekonomian Indonesia.

Baca juga: Literasi Digital Berperan Penting dalam Mengoptimalkan Potensi Wirausaha Wanita

Menyumbang 9,1 persen terhadap PDB

Namun, dari tingginya tingkat partisipasi tersebut, kontribusi UMKM yang dikelola oleh wirausaha wanita baru sebesar 9,1 persen terhadap PDB dan 5 persen terhadap ekspor. Salah satu alasan utama dibalik hal ini adalah karena akses pemberdayaan perempuan yang masih terbatas.

Potensi dan Tantangan Perkembangan Digital

Perkembangan digital menjadi salah satu potensi yang membuka peluang bagi banyak womenpreneur untuk dapat mengembangkan bisnis mereka. Apalagi, pasar e-commerce di Indonesia memiliki pertumbuhan terbesar se-Asia Pasifik.

Hal ini tentunya membantu banyak pengusaha termasuk juga pengusaha perempuan untuk mengembangkan usahanya. Namun, saat ini baru 3,79 juta UMKM yang memanfaatkan platform online untuk memasarkan produknya. Selain itu, riset Google terhadap perempuan yang menggunakan internet menunjukkan bahwa banyak dari mereka yang tidak bisa menemukan konten yang mereka cari di internet.

Ini menunjukkan bahwa pemanfaatan platform digital sangat penting untuk diselaraskan dengan kemampuan literasi teknologi. Bersamaan dengan potensi yang dibawa oleh kemajuan digital ini, muncul juga tantangan baru yakni akses dan kemampuan untuk menemukan serta memilih informasi yang tepat.

Didorong oleh Kebutuhan

Dari banyaknya jumlah wirausaha wanita di Indonesia, sebagian besar menjalankan usaha di sektor informal atau semi formal. Salah satu alasan dibalik hal tersebut adalah karena sulitnya masuk ke sektor formal. Selain itu, 62,4 persen wirausaha wanita juga memulai usahanya untuk memenuhi kebutuhan hidup. 

Baca juga: Karakteristik R.A. Kartini yang Dapat Diteladani oleh Para Womenpreneur

Faktor yang Menjadi Penghambat

Walaupun jumlah pengusaha perempuan terus meningkat, ada beberapa faktor yang menjadi penghambat, salah satunya akses pemberdayaan dan literasi teknologi. Selain akses terhadap pengembangan keterampilan, pengusaha perempuan juga seringkali mengalami kesulitan dalam mengakses modal untuk meningkatkan usahanya. Ditambah lagi juga ada faktor-faktor lainnya seperti faktor domestik atau mengurus rumah tangga, minimnya pengalaman mengelola usaha, serta kepemilikan properti yang terbatas. 

Terbukanya akses terhadap pemberdayaan dan literasi teknologi menjadi modal utama agar para pengusaha perempuan di Indonesia bisa terus mengembangkan usahanya. Dengan potensi yang begitu besar, jika diiringi dengan pemberdayaan yang optimal maka kesetaraan gender bisa tercapai dan Indonesia dapat menghasilkan banyak pengusaha wanita sukses yang juga turut berkontribusi bagi kemajuan perekonomian.

___

Tentang SIRCLO

Didirikan pada tahun 2013, SIRCLO merupakan perusahaan e-commerce enabler yang menawarkan empat solusi bisnis bagi brand untuk berjualan online, yaitu SIRCLO Store, SIRCLO Connexi, SIRCLO Chat, dan SIRCLO Commerce. SIRCLO Store adalah sebuah platform SaaS (Software as a Service) pembuatan toko online berbasis template bagi bisnis dan brand lokal. SIRCLO Connexi menawarkan dashboard interaktif untuk mengelola penjualan dari berbagai platform e-commerce Indonesia. Selain itu, SIRCLO Chat menghadirkan platform conversational commerce berupa dashboard interaktif yang terintegrasi dengan WhatsApp Business API. Melalui solusi channel management bersifat end-to-end, SIRCLO Commerce menjawab kebutuhan brand korporat memasuki jalur distribusi online. 

Di bulan Mei 2020, SIRCLO secara resmi melakukan merger dengan ICUBE, Magento Premier Solutions Partner di Indonesia, untuk mendatangkan solusi-solusi pengembangan teknologi e-commerce dan Swift, sebuah omnichannel e-commerce builder. SIRCLO Store telah memprakarsai lebih dari 100.000 website dan membantu 3.000 brand mengembangkan bisnisnya secara online, seperti ATS The Label, Benscrub, Evete Naturals, Namaste Organic, This Is April dan Heytimmy Kidswear. SIRCLO juga telah dipercaya oleh puluhan klien yang terdiri dari 300+ brands ternama seperti Unilever, Reckitt Benckiser, KAO, L’Oréal, Eiger, dan Levi’s. Hari ini SIRCLO memiliki lebih dari 600 karyawan yang berkantor pusat di BSD Tangerang, serta memiliki kantor cabang atau perwakilan di Yogyakarta, Bandung, dan Surabaya. Lihat informasi selengkapnya mengenai SIRCLO di www.sirclo.com.

To SIRCLO, the success of your online business is a priority.

Start your success story now!