Ingin punya bisnis online tapi sedang bekerja full time? Bisa tidak ya?
Pasti pertanyaan itu banyak ditanyakan oleh teman-teman yang sudah sibuk mengerjakan tugas kantor. Liburan saja tidak cukup waktunya, apalagi membagi waktu tambahan untuk berjualan online?
Ada kemauan ada jalan! Semua hal itu dapat kamu lakukan asal bisa membagi waktu dengan baik antara pekerjaan full time dengan bisnis sampingan. Kali ini tim SIRCLO berbicara dengan Tinnike Lie, wanita pemilik toko online skin care organik bernama Naauty ini yang juga berstatus sebagai karyawan full time di perusahaan asal Singapura.
Berikut ialah kisah dia memulai usaha online, dan sejumlah tips menjalani kedua pekerjaan secara bersamaan:
Terinspirasi oleh keluarga
Tinnike mulai menjalankan bisnis online di awal tahun 2014. Pada saat itu dia masih bekerja sebagai karyawan full time di sebuah perusahaan asal Indonesia. Tinnike mengaku bahwa motivasi yang membuat dirinya ingin mencoba berbisnis berasal dari keluarga.
“Keluarga saya semuanya adalah entrepreneur, kedua kakak saya juga berjualan online. Saya kagum ketika pertama kali membaca testimoni yang mereka dapatkan dari customer mereka. Semua testimoni yang saya baca mengatakan bahwa pelayanan mereka luar biasa dan hal ini sangat menginspirasi saya. Waktu itu saya penasaran jika saya memulai bisnis sendiri, apakah saya bisa melakukan sebaik mereka,” jelas Tinnike
Banyak ide bisnis yang dia pertimbangkan sebelum akhirnya memutuskan untuk menjalani Naauty. Mulai dari restoran ramen (tidak online), baju, dan akhirnya ia memutuskan untuk menjual produk skincare organik, terinspirasi dari masalah yang dialami kakaknya yang memiliki masalah kulit sensitif sehingga disarankan untuk menggunakan produk organik.
“Di Indonesia sendiri masih sedikit sekali orang yang sadar akan bahaya bahan kimia yang terkandung di dalam produk sehari-hari yang digunakan. Jadi saya mempunyai misi pribadi untuk mengenalkan produk skincare organik ke konsumen Indonesia,” kata Tinnike kepada SIRCLO.
100% pekerjaan full time, 50% jualan online
Tantangan utama menjalankan bisnis online sembari bekerja full time ialah time management. Lalu, bagaimana cara Tinnike menjalankannya?
“Saya akan memisahkan waktu dengan menggunakan sistem 100% pekerjaan full time (8 jam sehari) dan 50% jualan online (4 jam sehari). Kegiatan seperti packing barang dagangan biasanya dilakukan pagi hari sebelum berangkat kerja dan malam hari setelah pulang kerja,” jelasnya.
Untuk kegiatan seperti komunikasi dengan pelanggan, Tinnike menggunakan konsep 2 jam – 15 menit. Maksudnya, 2 jam untuk mengerjakan pekerjaan full time lalu menggunakan waktu 15 menit untuk menangani customer secara berkala.
“Jangan multitasking dengan melakukan keduanya secara bersamaan karena hal ini hanya akan membuat kita tidak fokus dan kerjaan menjadi tidak maksimal. Dengan metode ini, respon ke customer tidak akan terlalu lama dan pekerjaan full time masih tetap bisa diselesaikan,” ujar Tinnike.
Tinnike juga menambahkan bahwa dia akan menggunakan setengah waktu weekend untuk melakukan pekerjaan marketing seperti memposting foto- foto produk di akun Facebook (bisa dijadwalkan) ataupun Instagram, Dan sisa waktu weekend tetap bisa digunakan untuk istirahat.
Mulai kapan saja jika sudah siap
Jadi, kapan sih waktu yang tepat untuk mulai berjualan online? Secepatnya!
Tinnike mengatakan bahwa bisnis online dapat dimulai kapan saja jika sudah memiliki modal yang cukup. Kemudian dilanjutkan dengan mencari ide bisnis yang diinginkan. “Jika kamu juga mempunyai pekerjaan full time, baiknya memilih ide bisnis yang tidak perlu mengurus izin (contohnya jika makanan atau obat-obatan harus memiliki izin dari BPOM),” jelasnya.
Tinnike sendiri memulai dengan hanya membeli 3 stok saja untuk setiap jenis produk yang hendak dijual. Menurutnya, tiga stok saja sudah lumayan untuk mengetes produk mana saja yang laku dan tidak.
Setelah mendapatkan ide bisnis yang tepat, dapat dilanjutkan dengan mencari dan menghubungi supplier untuk mendapatkan barang dagangan yang diinginkan. Hitung cost dan tentukan harga dagang yang pas kemudian pilih channel jualan yang diinginkan seperti media sosial, marketplace, maupun website.
Sebagai informasi, Tinnike langsung memulai usahanya dengan membuka website toko online bersama SIRCLO. Ini dia lakukan agar bisnis online nya terlihat lebih profesional, dan agar lebih mudah menghitung inventori. Setelah websitenya jadi, barulah ia menggunakan channel lain seperti media sosial, marketplace seperti Lazada dan Tokopedia.
Waktu adalah tantangan terbesar
Menjalankan dua pekerjaan secara bersamaan memang menantang, manajemen waktu yang baik merupakan kunci utama. Menurut Tinnike, tantangan terbesar yang dia alami adalah waktu untuk berkomunikasi dengan customer terutama untuk membalas chat. “Calon pembeli di Indonesia sangat suka chatting dan bertanya banyak hal, jadi harus pintar bagi waktu untuk membalas semua chat ini, himbaunya.
Tinnike juga menambahkan bahwa memilih antara pekerjaan full time atau berdagang online memang sangat menantang. Membagi waktu 50:50 hanya akan membuat kita tidak maksimal di kedua-duanya. Jadi tetap harus ada fokus utama untuk yang harus dipilih.
Memang bukan hal yang gampang untuk bisa menjalankan keduanya dengan baik, pengorbanan tetap dibutuhkan. Namun, niat dan kerja keras tidak akan pernah berbohong! Semoga kita semua bisa terinspirasi oleh cerita dari Tinnike dan mulai mengambil langkah pertama untuk memulai bisnis kita.
Related posts:
Jika kamu ingin berjualan online maka kamu sebaiknya menentukan terlebih dahulu medianya. Untuk berj...
Di jaman yang serba digital ini, berwira usaha semakin mudah dilakukan. Untuk menjual produk, kamu h...
Kehadiran website toko online di internet sudah begitu banyak. Selalu saja hadir bisnis online y...