Salah satu cara yang bisa kamu lakukan sebagai pebisnis untuk mendapatkan dana usaha adalah dengan memperoleh investor. Nah, agar kamu bia mendapatkan investor untuk, mari pelajari seputar pitch deck. Apa itu pitch deck?
Melansir laman Improve Presentation, pitch deck adalah presentasi singkat yang digunakan untuk memberikan gambaran singkat tentang rencana bisnis.
Biasanya, pitch deck dibuat dengan Power Point, Prezi, atau Keynote dan memuat informasi penting serta singkat yang dipadukan visual/tampilan menarik.
Dengan begitu, bisa membangkitkan minat dan kegembiraan para calon investor terhadap bisnis sehingga dapat mengarah ke pertemuan lain dan potensi diskusi investasi.
Pitch deck akan diitampilkan selama pertemuan tatap muka atau online dengan calon investor, pelanggan, mitra, dan salah satu pendiri usaha.
Menurut situs MasterClass, pitch deck berisi dokumen visual yang memberi investor informasi penting tentang rencana bisnis, produk atau layanan, kebutuhan penggalangan dana, serta metrik utama seperti penilaian, target pasar, hingga tujuan keuangan.
Baca Juga:Â Yakinkan Calon Investor Bisnismu dengan Tips-Tips Berikut!
Poin yang Harus Ada dalam Pitch Deck
Foto: Pexels.com/Mikael BlomkvistÂ
Lantas, bagaimana cara membuat pitch deck yang bisa menarik investor sehingga kamu bisa mendapatkan dana tambahan untuk bisnis?
Berikut poin-poin penting yang wajib ada dalam pitch deck:
1. Perkenalan Bisnis Singkat
Hal pertama yang harus kamu cantumkan dalam pitch deck, yakni pengenalan yang berisi informasi bisnis secara singkat.
Misalnya, nama bisnis dan logo, tagline yang menarik, bermakna, dan konkret, serta visual yang kuat untuk memperkenalkan usahamu pada investor.
Dengan begitu, calon investor bisa mendapatkan gambaran singkat yang jelas tentang bisnis kamu.
2. Visi Misi Perusahaan
Dalam sebuah presentasi yang akan ditampilkan pada calon investor, kamu juga perlu menjelaskan tentang visi dan misi perusahaan.
Visi perusahaan berisi posisi jangka panjang yang diinginkan oleh perusahaanmu. Sedangkan misi berisi penjelasan bisnis, tujuan bisnis, dan pendekatan bisnis yang ingin dilakukan.
Biasanya, kedua hal tersebut diuraikan secara singkat dan padat, misalnya sepanjang satu kalimat per pernyataan.
Baca Juga:Â Startup Adalah Bisnis yang Fokus pada Inovasi, Ini Penjelasannya!
3. Permasalahan dan Peluang
Hal lain yang perlu kamu cantumkan dalam pitch deck, yakni permasalahan yang dialami oleh target pelanggan bisnismu.
Kemudian, kamu harus menjelaskan peluang bagi bisnis jika kamu menghadirkan produk tersebut bagi pelanggan.
Ini merupakan poin terpenting yang tak boleh dilewatkan karena menjelaskan seberapa penting produkmu di mata masyarakat sebagai calon pelanggan.
4. Solusi
Setelah memaparkan permasalahan yang dihadapi oleh pelanggan, tentu saja kamu harus menghadirkan solusinya.
Dengan begitu, investor akan tertarik untuk memberikan dana atau tidak pada perusahaan kamu.
Dalam hal ini, kamu bisa menggunakan testimoni pelanggan untuk memperkuat solusi yang telah dipaparkan.
Kamu juga bisa berbicara dari sudut pandang pelanggan dan sebaiknya fokuslah pada manfaat produk yang diberikan.
Meski mungkin penjelasan pada poin ini panjang, tetapi kamu harus tetap membuatnya lebih ringkas dan tetap detail sehingga informasinya sampai pada investor dengan baik.
Baca Juga:Â 7 Jenis Pendanaan Startup yang Perlu Kamu Ketahui
5. Penjelasan Produk
Foto: Pexels.com/Werner Pfennig
Poin pitch deck selanjutnya yang perlu kamu cantumkan adalah produk bisnismu. Dalam hal ini, kamu bisa menjelaskan fitur atau fungsi penting produk yang ditawarkan.
Intinya, tunjukkan keunggulan produk sehingga memberikan citra yang positif pada investor. Namun, tetaplah bersikap realistis ya, jangan membuat klaim yang belum terbukti.
Kamu bisa melampirkan bukti foto produk dari berbagai angle sehingga investor mendapatkan gambaran yang jelas tentang apa yang kamu jual.
Sementara itu, jika kamu membuat aplikasi, bisa melampirkan tangkapan layar dari tampilan aplikasi tersebut.
6. Cara Kerja Bisnis
Poin penting lainnya yang harus dicantumkan dalam pitch deck adalah bagaimana cara kerja bisnis kamu.
Ini masih termasuk dalam deskripsi produk, tetapi lebih detail.
Jika kamu membuat produk teknologi, kamu bisa menunjukkan backend yang canggih pada investor.
Sementara itu, apabila kamu menawarkan layanan, kamu dapat memvisualisasikan perjalanan pelanggan dari calon pelanggan potensial.
Baca Juga:Â Ketahui Manfaat Laporan Keuangan yang Tak Kalah Penting
7. Potensi Pasar
Jika telah mencapai poin ini, biasanya investor telah mendapatkan gambaran produk bisnis kamu dengan cukup jelas.
Namun, mereka juga memiliki pertanyaan terkait seberapa banyak masyarakat yang membutuhkan produk kamu.
Oleh sebab itu, kamu perlu menjelaskan potensi pasar dari bisnismu sehingga investor memiliki gambaran keuntungan yang akan dihasilkan.
Dalam menjelaskan potensi pasar, sebaiknya kamu melengkapinya dengan data yang kredibel. Misalnya, dengan jumlah pelanggan potensial dari hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) yang dibagi berdasarkan usia, jenis kelamin, profesi, dan lainnya.
Untuk membuatnya lebih menarik, kamu bisa menampilkan data dalam bentuk visual, seperti infografis atau chart.
8. Kelebihan dari Pesaing
Dalam membuat picth deck, kamu juga sebaiknya mencantumkan kelebihan bisnismu untuk membedakannya dari pesaing.
Misalnya, ketika kompetitor banyak yang memproduksi produk kopi, bisnismu mungkin bisa meluncurkan produk teh dengan kadar kafein tinggi atau minuman berenergi sebagai gantinya.
Menurut Magdalena Reith, jika belum ada produk serupa di pasaran dengan produkmu, cobalah untuk menjelaskan pada investor tentang keunggulan dan bentuk pencegahan agar produk kamu tidak ditiru pengusaha lain.
Baca Juga:Â PDCA Adalah Plan, Do, Check, and Action, Ini Penjelasannya
9. Model Bisnis
Setelah itu, kamu bisa menjelaskan model bisnis sebagai bentuk monetize dari ide dan potensi yang kamu tunjukkan pada investor.
Ada banyak sekali model bisnis dalam saluran pemasaran yang bisa kamu pilih. Mulai dari bisnis online, retail, ad-based, subscription based, freemium, dan lain sebagainya.
Dengan menjelaskan model bisnis, investor pun bisa memiliki gambaran terkait seberapa baik bisnis kamu dalam menghasilkan keuntungan.
10. Traksi
Foto: Pexels.com/fauxels
Dalam menyajikan model bisnis, rencana saja tak cukup untuk menarik investor. Kamu pun perlu meyakinkannya dengan traksi dalam pitch deck.
Traksi berisi tentang hasil eksekusi dari rencana bisnismu sebelumnya. Tunjukkan jumlah penjualan dan pelanggan kepada investor sebagai bukti nyata bisnis kamu.
Poin ini menunjukkan pertumbuhan usaha atau penjualan produk yang positif sehingga calon investor bisa meminimalisir risiko atau kekhawatiran mereka.
Baca Juga:Â Apa Itu Networking dalam Bisnis? Berikut Manfaatnya
11. Tim
Dalam menyajikan presentasi bagi investor untuk memeroleh dana bisnis, penting juga bagi kamu untuk mencantumkan jumlah dan nama tim.
Sebutkan juga setiap peran mereka dalam bisnismu. Selain itu, bisa ditambahkan dengan pengalaman kerja mereka masing-masing untuk memperkuat citra perusahaan.
Dengan begitu, investor mengetahui dengan baik mengenai latar belakang usaha kamu.
12. Kondisi Keuangan
Poin penting berikutnya yang perlu kamu cantumkan dalam pitch deck ialah kondisi keuangan perusahaan.
Dalam hal ini, kamu harus mengungkapkan keadaan finansial perusahaan dan prospek bisnis ke depannya.
Kondisi keuangan yang penting untuk kamu paparkan meliputi pengeluaran, pendapatan, dan rencana bisnis ke depan.
Dengan begitu, investor memiliki gambaran tentang pengelolaan dana yang mungkin nantinya mereka berikan pada perusahaan.
Baca Juga:Â Istilah-Istilah Bisnis yang Perlu Dipahami Pengusaha
13. Kebutuhan Investasi
Setelah menjelaskan seluruh poin penting bisnis yang telah disebutkan di atas, kini saatnya bagi kamu untuk mengajukan penawaran tentang seberapa banyak investasi yang dibutuhkan.
Selain menyebutkan perkiraan jumlah, jelaskan juga bagaimana cara kamu dalam menggunakan dana tersebut.
Dalam hal ini, penting bagi kamu untuk tetap bersikap realistis sehingga investor merasa yakin untuk memberikan modal usaha.
Selain itu, pastikan juga kamu memberikan imbalan atau hasil yang menguntungkan di masa depan bagi investor.
14. Informasi Kontak
Terakhir, kamu perlu mencantumkan informasi kontak sehingga investor bisa menghubungi kamu jika mereka tertarik untuk berinvestasi.
Setidaknya, kamu memberikan nama orang yang harus mereka hubungi dan email perusahaan. Bisa juga ditambahkan dengan nama website perusahaan.
Baca Juga:Â Jastip adalah Jasa Titip, Yuk Cari Tahu Bisnis Tanpa Modal Besar Ini
Itu diapenjelasan apa itu pitch deck untuk menarik investor usaha. Semoga berhasil membantumu dalam memeroleh modal usaha, ya.
Related posts:
Menjalankan bisnis jelas tidak bisa lepas dari tantangan tapi tahun 2020 bisa dibilang menjadi tahun...
Ingin punya bisnis online tapi sedang bekerja full time? Bisa tidak ya? Pasti pertanyaan itu banyak...
Apa kamu baru saja membuka toko online dan sekarang bingung bagaimana caranya menaikkan traffic? Ata...