Antisipasi 2022 sebagai Tahun Kebangkitan Ekonomi, Brand Wajib Adopsi Strategi Omnichannel

Antisipasi 2022 sebagai Tahun Kebangkitan Ekonomi, Brand Wajib Adopsi Strategi Omnichannel

Antisipasi 2022 sebagai Tahun Kebangkitan Ekonomi, Brand Wajib Adopsi Strategi Omnichannel

October 27, 2021

Diskusi panel virtual SIRCLO dan KATADATA

SIRCLO bersama Katadata Insight Center mengupas laporan lanskap perkembangan e-commerce melalui diskusi panel virtual bertema "Mendorong Adaptasi Digital Melalui Strategi Omnichannel” pada 27 Oktober 2021.

JAKARTA, 27 Oktober 2021—Pandemi COVID-19 yang mengakselerasi industri e-commerce telah mendorong kesiapan pasar Indonesia pada sistem ritel yang omnichannel. Sistem dengan model bisnis lintas channel yang menghubungkan operasional bisnis online dan offline ini menjadi formula tepat untuk kedepannya.

Diskusi panel virtual bertajuk "Mendorong Adaptasi Digital Melalui Strategi Omnichannel” (27/10/2021) menghadirkan Brian Marshal (Founder & CEO SIRCLO), Triawan Munaf (Komisaris SIRCLO dan Kepala Badan Ekonomi Kreatif (2015-2019)), Rizal Edwin Manansang (Asisten Deputi Ekonomi Digital Kemenko Perekonomian) dan Adek Media Roza (Head of Katadata Insight Center)

Baru-baru ini perusahaan solusi e-commerce SIRCLO bersama Katadata Insight Center meluncurkan laporan lanskap perkembangan e-commerce berjudul "Navigating Indonesia's E-Commerce: Omnichannel as the Future of Retail". 

Dalam diskusi panel virtual bertema "Mendorong Adaptasi Digital Melalui Strategi Omnichannel” (27/10/2021), Head of Katadata Insight Center (KIC), Adek Media Roza mengatakan, e-commerce di Indonesia diproyeksikan masih terus bertumbuh hingga 21 persen di tahun 2025.

Riset mengungkap, umumnya produk yang paling dicari dan dibeli adalah fesyen dan aksesoris. Untuk kanal dan promo belanja preferensi konsumen yaitu marketplace sejumlah 85,6 persen dan diikuti dengan social commerce dan website brand. Promo menjadi alasan utama konsumen menggunakan marketplace.

Adek menambahkan, “Strategi omnichannel membantu brand meningkatkan penjualan dan menjangkau konsumen yang lebih luas dan beragam. E-commerce enabler seperti SIRCLO membantu brand menjadi omnipresent melalui integrasi dengan beragam industri,” ujarnya.

Komisaris SIRCLO dan Kepala Badan Ekonomi Kreatif (2015-2019), Triawan Munaf mengatakan, sekitar 74,5 persen konsumen tetap berbelanja secara offline dan online saat pandemi, walaupun lebih banyak memilih berbelanja online.

Triawan menjelaskan mengenai pentingnya menerapkan strategi omnichannel. Pertama, strategi omnichannel sangat tepat diterapkan di masa pandemi dan seterusnya. “Brand membutuhkan sebuah strategi yang mengintegrasikan sumber daya offline dan online mereka. Konsumen di Asia Tenggara pun mulai menuntut adanya pengalaman berbelanja yang seamless di setiap platform. Dengan demikian,  strategi omnichannel menjadi solusi untuk menciptakan pengalaman berbelanja yang konsisten serta dipersonalisasi,” kata Triawan.

Strategi omnichannel, menurut Triawan sudah paripurna. Pasalnya, strategi ini menggabungkan kanal online dan offline mulai dari pembayaran, touch point penjualan, fulfillment & investaris, logistik dan pengiriman, ERP, dan pelanggan.

Triawan menjelaskan, “Diprediksikan bahwa pada tahun 2022, e-commerce di Indonesia akan bergerak bersama-sama (hand-in-hand) dengan toko offline. Akses untuk berbelanja online pun akan terdistribusi dengan lebih merata dari daerah Jawa maupun luar Jawa. Tidak dipungkiri, masa depan retail di Indonesia akan menjadi sebuah gabungan antara kanal belanja online dan offline.” 

Di sisi lain, para pelaku UMKM dituntut untuk bisa berpikir konstruktif agar produk-produk lokal mereka bisa berkembang dengan cepat. Saat ini para pelaku UMKM lokal sudah sangat tahu kompetisi pasar sehingga mereka berlomba-lomba dalam membuat keunikan produk. 

Sebagai tulang punggung ekonomi Indonesia, tentunya sangat penting bagi UMKM di Indonesia untuk gencar go digital dan memanfaatkan peluang yang menunggu baik di pasar lokal maupun internasional. Sebagai upaya dan strategi pemerintah untuk mendorong percepatan digitalisasi ekonomi, Asisten Deputi Ekonomi Digital Kemenko Perekonomian, Rizal Edwin Manansang, menjelaskan  bahwa upaya pemerintah dalam membantu UMKM dilakukan melalui dua pendekatan. 

Yang pertama adalah menguatkan ekosistem UMKM itu sendiri, seperti memudahkan perizinan, memberikan insentif perpajakan, sertifikasi produk, serta memudahkan akses terhadap pasar, pembiayaan, dan bahan baku. Pendekatan kedua adalah penguatan ekosistem e-commerce itu sendiri. 

“Pemerintah akan terus menciptakan iklim usaha yang adil, membuat aturan soal pembayaran digital, logistik, menyiapkan infrastruktur digital dan lain-lain. Satu hal yang tidak kalah penting adalah memperluas literasi digital dan membentuk mindset yang benar dari para pengusaha,” tambah Rizal.

Rizal turut mengapresiasi peran setiap pemain dalam ekosistem e-commerce dalam negeri, termasuk SIRCLO dalam mempercepat proses digitalisasi ini. Agar brand mampu menghadirkan pengalaman omnichannel yang optimal kepada konsumen, brand membutuhkan ekosistem e-commerce yang kuat dan terukur, yang dapat difasilitasi oleh kemampuan e-commerce enabler seperti SIRCLO Commerce untuk mengintegrasikan berbagai kanal dan platform, dan mengelolanya secara efektif (contoh: marketplace, social commerce, situs brand.com, payment gateway, logistik, dan lainnya). 

Brian Marshal, Founder dan CEO SIRCLO mengatakan, “Kata kunci dalam dunia digital adalah keterbukaan informasi dan data. Semua harus bisa terukur secara transparan dan memiliki standar. Melalui laporan riset e-commerce yang SIRCLO luncurkan dengan dukungan Katadata Insight Center, diharapkan para penyedia platform dapat membudayakan riset dan membaca data untuk mengambil langkah ke depan, agar perekonomian Indonesia semakin maju.”

Keterangan Dokumentasi:

  • Diskusi panel virtual bertajuk "Mendorong Adaptasi Digital Melalui Strategi Omnichannel” (27/10/2021) menghadirkan Brian Marshal (Founder & CEO SIRCLO), Triawan Munaf (Komisaris SIRCLO dan Kepala Badan Ekonomi Kreatif (2015-2019)), Rizal Edwin Manansang (Asisten Deputi Ekonomi Digital Kemenko Perekonomian) dan Adek Media Roza (Head of Katadata Insight Center)

***

Tentang SIRCLO

Dimulai pada tahun 2013, SIRCLO adalah perusahaan solusi e-commerce terdepan di Indonesia yang membantu brands berjualan online. SIRCLO menawarkan solusi yang terbagi menjadi 2 kategori utama, yaitu solusi entrepreneur dan enterprise. Pada kategori entrepreneur, SIRCLO menawarkan SIRCLO Store, dasbor toko online UMKM untuk berjualan di multiple platforms (website, marketplace, chat commerce) dan IbuSibuk, solusi pemberdayaan komunitas Ibu untuk menjadi Key Opinion Leaders (KOL), micro-influencers, serta resellers. Pada kategori enterprise, SIRCLO menawarkan layanan e-commerce enabler melalui SIRCLO Commerce, solusi pengembangan teknologi omnichannel melalui ICUBE by SIRCLO, platform B2B2C yang menyediakan produk Ibu dan Anak untuk toko ritel melalui Sooplai, dan Orami, platform parenting yang menggabungkan Commerce, Content & Community dalam satu ekosistem.

SIRCLO telah melayani lebih dari 100.000 brands untuk mengembangkan bisnis secara online. Solusi SIRCLO telah dipercaya oleh brands lokal, di antaranya ATS The Label, Evete Naturals, Namaste Organic, This Is April dan Heytimmy Kidswear, serta brands multinasional seperti Unilever, Reckitt, KAO, L'Oréal, dan Levi's. Berlokasi di Green Office Park 1, The Breeze (BSD - Serpong), hari ini SIRCLO memiliki 1.000 karyawan serta perwakilan yang berbasis di Jakarta, Bekasi, Bandung, Yogyakarta dan Surabaya.

Lihat informasi selengkapnya mengenai SIRCLO di www.sirclo.com