SIRCLO: Permintaan F&B Online Melonjak, Bisnis Harus Beradaptasi Di Saat Pandemi

SIRCLO: Permintaan F&B Online Melonjak, Bisnis Harus Beradaptasi Di Saat Pandemi

SIRCLO: Permintaan F&B Online Melonjak, Bisnis Harus Beradaptasi Di Saat Pandemi

April 17, 2020

Warehouse SIRCLO

Berdasarkan data SIRCLO, terjadi peningkatan pembelian online terhadap produk makanan dan minuman (F&B) hingga 143%, dari Februari hingga Maret 2020. SIRCLO memprediksi bahwa pertumbuhan pembelian F&B secara online dari Februari ke April 2020 akan mencapai 261%.

JAKARTA, 17 April 2020 - Penyebaran COVID-19 yang terus meningkat membuat pemerintah mengambil langkah lebih jauh sebagai langkah pencegahan. Sejak tanggal 10 April 2020, pemerintah telah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di ibukota Jakarta. PSBB juga akan diterapkan di daerah Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi secara bertahap. Kebijakan ini membatasi mobilitas masyarakat, sehingga mendorong meroketnya penggunaan dan permintaan jasa transaksi online, baik itu belanja melalui marketplace, e-commerce, ataupun pemesanan makanan melalui aplikasi pengantaran yang tidak meminimalisir interaksi fisik langsung.

Berdasarkan data perusahaan e-commerce enabler SIRCLO, peningkatan permintaan yang terjadi pada produk makanan dan minuman (F&B) mencapai 143% dari Februari hingga Maret 2020. Produk-produk seperti minuman kemasan instan, jus kemasan, dan susu, mengalami kenaikan tertinggi. Ini diikuti dengan produk makanan kemasan yang bersifat tahan-lama, seperti biskuit, saus, dan camilan-camilan.

SIRCLO juga mengungkapkan bahwa lonjakan pembelian produk makanan dan minuman terus berlanjut hingga bulan April. Total pembelian online hingga minggu kedua April sudah mencatatkan 1,5x lipat dari bulan Februari. Selain itu, SIRCLO memprediksi bahwa pertumbuhan pembelian F&B online dari Februari ke April akan mencapai 261%. 

“Sejak adanya wabah COVID-19, fenomena perpindahan ke transaksi online tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia. Dengan metode pembayaran cashless, contactless delivery, dan pilihan produk yang lengkap, masyarakat bisa lebih aman dan nyaman melakukan pembelanjaan, tanpa khawatir akan risiko paparan virus jika meninggalkan rumah. Sebagian masyarakat yang mungkin belum pernah berjual-beli online sebelumnya, akan mau beradaptasi dan mencoba, karena ini adalah alternatif terbaik di tengah krisis,” kata Chief Executive Officer dan Founder SIRCLO, Brian Marshal.

Empat Cara Bisnis F&B Berpindah ke Online

Sama seperti industri ritel dan kegiatan belajar-mengajar yang kini berpindah ke ranah digital, bisnis F&B pun harus menggencarkan strategi pemasaran online mereka. Langkah ini penting dilakukan - tidak hanya agar perusahaan dapat tetap beroperasi selama wabah, tetapi juga untuk kesuksesan jangka panjang di era yang berbasis teknologi.

Untungnya, saat ini transformasi usaha dari offline ke online menjadi semakin mudah. Ada setidaknya tiga kanal penjualan yang bisa dimanfaatkan untuk produk F&B. Pertama, mereka bisa memiliki website sendiri dengan template dari SIRCLO Store, dimana penjual dan pembeli dapat terhubung secara langsung melalui website. Kedua, bisnis F&B bisa mulai membuka toko dan berjualan melalui platform marketplace seperti Tokopedia, Blibli, Shopee, Bukalapak. Ketiga, aplikasi komunikasi seperti WhatsApp Business memudahkan penjual untuk berhubungan langsung dengan end-customer mereka dalam memproses transaksi. Dengan adanya ketiga kanal penjualan ini, setiap orang bisa mulai berjualan online secara praktis, bahkan tanpa perlu kemampuan mendalam di bidang IT. 

SIRCLO, sebagai perusahaan ecommerce enabler ternama di Indonesia, memastikan bahwa hambatan untuk memasuki (barrier to entry) kanal penjualan digital hampir tidak ada. Selain SIRCLO Store, SIRCLO juga menawarkan SIRCLO Commerce untuk membantu perusahaan merampingkan proses penjualan online. Layanan ini meliputi manajemen dari hulu ke hilir, mulai dari menerima pesanan konsumen, pengemasan, pengiriman, layanan pelanggan, sampai pergudangan. Dengan begitu, perusahaan bisa memanfaatkan keahlian dan infrastruktur teknologi SIRCLO untuk meningkatkan penjualan online. 

“Melalui kekuatan digitalisasi, inovasi, dan adaptasi, bisnis F&B bisa tetap bertahan di tengah wabah COVID-19 dan PSBB yang diberlakukan pemerintah. Kuncinya adalah dengan mengoptimalkan penggunaan teknologi digital untuk tetap berinteraksi dengan pelanggan. Jika mereka dapat melakukan transformasi tersebut, kami percaya hasilnya tidak hanya akan terasa di tengah masa pandemi ini, melainkan dalam jangka waktu yang panjang juga,” ungkap Brian. 

Sejauh ini, SIRCLO telah membantu puluhan brand lokal dan internasional untuk melayani penjualan online. Melalui SIRCLO Commerce, SIRCLO melayani 40 principals ternama yang memayungi 200 brand besar. Beberapa diantaranya adalah Unilever, Reckitt Benckiser, Beiersdorf, L'Oréal (Group), Eiger dan Levi's.

***

Tentang SIRCLO

Dimulai pada tahun 2013, SIRCLO adalah perusahaan teknologi yang menyediakan solusi untuk membantu bisnis-bisnis berjualan secara online. SIRCLO menawarkan dua produk: SIRCLO Store dan SIRCLO Commerce. SIRCLO Store adalah sebuah platform SaaS (Software as a Service) pembuatan situs toko online bagi bisnis lokal skala kecil hingga menengah. Hingga kini, SIRCLO Store telah membantu hampir 1.000 pengguna aktif berbayar membangun brand dan mengembangkan bisnisnya secara online, seperti ATS The Label, Benscrub, Evete Naturals, Namaste Organic, This Is April, dan Heytimmy Kidswear.

SIRCLO Commerce adalah channel management solution yang menjawab kebutuhan brand corporate untuk masuk ke jalur distribusi online. Didukung oleh teknologi yang dapat melakukan sinkronisasi penjualan di berbagai marketplace, SIRCLO Commerce dipercaya oleh berbagai brand ternama seperti Unilever, Reckitt Benckiser, Beiersdorf, L'Oréal (Group), Eigerindo dan Levi's. Lihat informasi selengkapnya mengenai SIRCLO di www.sirclo.com.