7 Tren Bisnis Warung Selama Bulan Ramadan

7 Tren Bisnis Warung Selama Bulan Ramadan

7 Tren Bisnis Warung Selama Bulan Ramadan

April 13, 2022

Juragan Warung Pintar

Warung Pintar (bagian dari SIRCLO Group) bagikan tren terkini mengenai perilaku pemilik warung menjelang Idul Fitri.

Jakarta, 13 April 2022 – Dengan sekitar 87% populasi memeluk agama Islam, Ramadan di Indonesia merupakan bulan yang spesial. Ramadan bisa menjadi momen transformasi yang mengubah perilaku dan sikap banyak orang di seluruh dunia. Sebagai pasar berkembang, Indonesia memiliki potensi peningkatan konsumsi yang sangat besar selama bulan suci ini di semua sektor usaha, termasuk ritel mikro atau warung.

Tim Impact Warung Pintar melakukan survei pada tahun 2022 yang melibatkan 250 warung dalam ekosistemnya dan menemukan bahwa terdapat perubahan perilaku yang besar selama periode Ramadan. Temuan survei mencakup berbagai topik, termasuk kebiasaan pemenuhan inventaris, nilai transaksi, jam operasional, serta kategori produk dengan permintaan tinggi. 

Simak rangkuman tren bisnis Warung selama Ramadan berikut ini:

  1. Pemenuhan Stok Barang Saat Sahur

    Sebelum Ramadan, waktu bagi pengecer untuk membeli persediaan warung adalah pada pagi hari, dari pukul 06.00 pagi hingga 12.00 siang. Namun terdapat sedikit peningkatan sebesar 1,37%, dimana pemilik warung memilih untuk memesan pada waktu sahur. Kebiasaan baru ini terjadi dikarenakan pemilik warung harus bangun pagi, maka mereka pun mulai melakukan aktivitas rutinnya lebih awal dari biasanya.


  2. Metode Pembayaran Terbaik dan Meningkatnya Penukaran Voucher

    Cash on delivery masih menjadi metode pembayaran teratas untuk pengecer, namun metode pembayaran kedua yang paling banyak digunakan adalah Bon Pintar, dimana jumlahnya meningkat sebesar 29% selama bulan Ramadan. Hal ini dikarenakan pemilik warung telah menghabiskan dana usaha mereka untuk memenuhi stok barang sebelum menyambut bulan Ramadan, sehingga membutuhkan bantuan modal usaha untuk mengisi kembali stok barang yang dibutuhkan. Pengelolaan stok barang pra-Ramadan juga meningkatkan persentase penggunaan voucher sebesar 4%.


  3. Peningkatan Nilai Transaksi Selama Ramadan

    Survei tim Impact Warung Pintar menyebutkan bahwa terjadi peningkatan frekuensi transaksi untuk skala usaha kecil dan mikro selama Ramadan dibandingkan dengan 10 dan 20 hari sebelum Ramadan. Sedangkan untuk bisnis medium, frekuensi transaksinya sama dengan 10 hari sebelum Ramadan dan lebih rendah dari 20 hari sebelum Ramadan. Namun setelah Ramadan, semua bisnis relatif kembali ke frekuensi transaksi normal. Peningkatan frekuensi transaksi juga mendorong nilai transaksi bagi usaha kecil dan mikro selama Ramadan. Untuk keseluruhan transaksi, terjadi peningkatan sebesar 39% untuk semua skala usaha.


  4. Perubahan Jam Operasional Selama Ramadan dan Idul Fitri

    Terjadi pergeseran jam operasional, terutama peningkatan pembukaan warung pada sore dan malam hari setelah berbuka puasa. 7 dari 10 warung secara keseluruhan mengaku bahwa mereka akan tetap beroperasi selama Idul Fitri. Estimasi waktu istirahat kerja maksimal adalah seminggu setelah Idul Fitri. Setelah itu, warung akan aktif kembali dan meneruskan jam operasional biasa.


  5. Peningkatan Permintaan Makanan Pokok

    Warung Pintar menemukan bahwa sebagian besar warung membeli lebih banyak makanan pokok karena penurunan permintaan makanan ringan dan minuman selama bulan Ramadan. 


  6. Tambahan Penghasilan Baru Warung

    Selama Ramadan, Warung juga berkesempatan untuk memanfaatkan momentum untuk menjajaki penghasilan tambahan dari penjualan takjil atau parsel Idul Fitri. 


    Salah satu Juragan Warung Pintar juga berbagi bagaimana ia dapat meningkatkan performa penjualan warungnya selama bulan Ramadan. Lenni Suryani, Owner Ali Store Tangerang mengatakan, “Saat Ramadan, warung saya sebenarnya lumayan bagus, biasanya lebih banyak pelanggan. Saya selalu membeli stok untuk persiapan Ramadan, terutama makanan pokok. Selain itu, selama dua Ramadan terakhir, saya juga merintis usaha baru, yaitu menjual makanan takjil seperti minuman dan jajanan gorengan. Keuntungannya cukup lumayan, tapi di atas itu, saya mencari berkah Ramadan. Sayangnya, tahun ini sepertinya saya hanya akan menjual minuman karena minyak goreng mahal, sehingga mungkin agak sulit untuk menjual jajanan gorengan.”

     

  7. Ramadan Waktu Terbaik Dorong Digitalisasi

    Penggunaan layanan digital untuk pemenuhan stok barang selama bulan Ramadan meningkat 8% dikarenakan sebagian besar pemilik warung cenderung membatasi aktivitasnya karena jam puasa. Lebih dari 68% warung juga aktif mengikuti pelatihan literasi dengan durasi 139 menit, yang menunjukkan adanya niat positif bagi pemilik warung untuk terus meningkatkan keterampilan literasinya. 


    Meningkatnya aktivitas dan transaksi bisnis dapat menjadi peluang baru untuk mendorong digitalisasi dan membangun brand engagement, dibandingkan sekedar meningkatkan brand awareness. Menanggapi hal tersebut, Jiwa Damar Anarkie, Impact Manager, Warung Pintar menyatakan, “Ramadan adalah waktu terbaik untuk mendongkrak digitalisasi warung. Akuisisi dan digitalisasi bisa sangat efektif selama periode ini. Pemilik warung lebih adaptif menggunakan layanan digital karena mereka cenderung membatasi aktivitas, akibat adanya waktu puasa dan akhirnya lebih memilih platform online. Kami merekomendasikan jenama untuk mengambil momen ini sebagai peluang untuk melakukan penetrasi pasar dan aktivitas engagement.”

Kesimpulannya, bulan Ramadan dapat menjadi momentum yang pas bagi penyedia layanan mikro retail untuk digitalisasi pengecer selama pergeseran perilaku seperti pemenuhan stok barang secara online. Penyedia layanan mikro retail pun dapat fokus memberikan lebih banyak peningkatan fitur dan pilihan metode pembayaran demi mendukung pemilik warung dalam memanfaatkan berkah Ramadan secara maksimal. 

***

Tentang Warung Pintar

Warung Pintar adalah perusahaan teknologi bisnis ritel baru dengan misi mentransformasi jutaan bisnis ritel mikro yang terfragmentasi, terutama warung, demi masa depan perekonomian Indonesia. Pada awal 2021, Warung Pintar melakukan ekspansi dengan memberikan solusi terlengkap pada ekosistem bisnis warung, bahkan tidak hanya untuk warung, tetapi juga untuk brand, pemilik warung, pengusaha grosir dan distributor. Sejak berdiri pada November 2017, Warung Pintar telah bekerjasama dengan 500 merek, melayani 500.000 usaha ritel di lebih dari 200 kota, dan mendukung jaringan distributor se-Indonesia melalui semangat inklusivitas dan gotong royong. Warung Pintar telah menerima investasi dari sejumlah investor ternama, seperti East Ventures, EV Growth, SMDV, Vertex Ventures, Pavilion Capital, LINE Ventures, Digital Garage, and AC Ventures. Pada Januari 2022, Warung Pintar resmi menjadi bagian dari SIRCLO Group. Warung Pintar akan terus mengembangkan layanan lain dalam rangka mewujudkan misi untuk menjadi solusi terbaik untuk ekosistem warung di Indonesia.

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.warungpintar.co.id