SIRCLO meluncurkan layanan Multi-Channel Network (MCN) dalam naungan SIRCLO StreamLab. Inisiatif ini merupakan langkah strategis untuk membantu brand menciptakan pengalaman belanja yang autentik dan interaktif melalui jaringan lebih dari 20.000 content creator.
JAKARTA, 16 Juli 2025 — SIRCLO, perusahaan omnichannel commerce enabler terdepan di Indonesia, meluncurkan layanan Multi-Channel Network (MCN) dalam naungan SIRCLO StreamLab, sebagai langkah strategis untuk mendukung brand dalam menciptakan pengalaman belanja yang autentik dan interaktif melalui lebih dari 20.000 content creators. Layanan ini hadir di tengah pesatnya pertumbuhan fenomena video commerce, sebuah strategi pemasaran yang memanfaatkan video untuk mempromosikan produk atau layanan, dengan lonjakan kontribusi pada Gross Merchandise Value (GMV) selama dua tahun terakhir di Asia Tenggara, yaitu dari 5% di 2022 menjadi 20% di 2024.¹
Dengan proyeksi pengguna smartphone yang mencapai 89,2% dari total populasi pada tahun 2025² dan menjadi jumlah pengguna TikTok terbesar di dunia sebanyak 157,6 juta orang³, tren ini diperkirakan mampu tumbuh secara signifikan di Indonesia dikarenakan konsumen dapat menemukan dan membeli produk melalui ‘keranjang kuning’ hanya dengan menggulir (scroll) video dari perangkat mereka. Danang Cahyono, Chief Operating Officer SIRCLO, menyampaikan, “Perubahan cara konsumen berbelanja menjadi sinyal penting bagi brand untuk beradaptasi. Kami melihat perlunya pendekatan yang lebih sesuai dengan pola konsumsi digital saat ini. Melalui inisiatif Multi-Channel Network, kami ingin membentuk ekosistem kolaboratif yang tidak hanya menjawab kebutuhan konsumen, tetapi juga membuka peluang baru dalam membangun koneksi yang relevan antara brand dan audiens melalui content creator.”
Pola Konsumsi Digital yang Membentuk Masa Depan Belanja lewat Video Commerce
Pertumbuhan video commerce tak lepas dari pergeseran kebiasaan digital dan pola konsumsi konsumen. Gabungan antara video dengan hook yang menarik hingga pengalaman content creator yang relevan bagi konsumen, mampu mendorong percepatan konversi terhadap sebuah produk. Boston Consulting Group (BCG) mengidentifikasi empat perilaku utama yang menggambarkan fenomena ini: streaming, scrolling, searching, dan shopping—dikenal sebagai ‘4S behaviours’.⁴ Keempat perilaku ini saling melengkapi, bahkan sering berlangsung bersamaan, menciptakan pengalaman yang dinamis dan non-linier.
Di media sosial, konsumen menemukan produk saat menikmati konten (streaming), tertarik melalui visual dan rekomendasi saat berselancar di media sosial (scrolling), lalu mencari informasi lebih lanjut melalui ulasan dan demonstrasi produk (searching). Bahkan, video menjadi rujukan utama dalam proses ini, di mana 86% konsumen Asia Tenggara mengandalkan video online sebelum membeli.⁵ Seluruh pengalaman ini berpuncak pada tahap akhir: shopping, yang terjadi secara spontan karena dipicu berbagai konten relevan dan meyakinkan.
Danang turut mengungkapkan, “Di era digital, konsumen cenderung menemukan produk secara tidak sengaja akibat terpapar konten media sosial dan dapat menumbuhkan rasa penasaran yang berkelanjutan. Maka dari itu, konten video yang dibuat oleh content creator memainkan peranan penting sebagai penghubung antara brand dan audiens. Pendekatan komunikasi yang otentik, cerita yang personal, serta penggunaan produk dalam konteks nyata, mereka mampu membangun kepercayaan dan koneksi yang kuat dengan brand, sehingga membuat keputusan pembelian terasa lebih alami.”
Dari Kurasi hingga Konversi: Strategi Multi-Channel Network Dorong Penjualan Lewat Content Creator
Meski menjanjikan, tidak sedikit brand yang masih kesulitan mengeksekusi video commerce secara optimal, mulai dari pencarian talent yang tepat, proses kurasi, hingga pemantauan performa konten terhadap penjualan dan engagement. Oleh karena itu, SIRCLO StreamLab menghadirkan layanan Multi-Channel Network (MCN) yang membantu kolaborasi antara content creator dan brand dari hulu ke hilir dengan pendekatan terstruktur, terukur, dan tepat sasaran.
Dengan jaringan lebih dari 20.000 content creator lintas kategori, seperti Beauty & Personal Care, Fashion, Food & Beverage, Health, Home Living, hingga Mom & Baby, SIRCLO StreamLab memastikan kurasi content creator yang niche, sesuai karakter audiens, dan identitas brand. Sistem monitoring yang berkelanjutan turut berkontribusi pada optimasi kampanye secara agile yang memastikan setiap kolaborasi memiliki parameter keberhasilan yang telah ditentukan.
Sebagai contoh nyata dari keberhasilan pendekatan ini, Philips telah melihat hasil yang positif dari kolaborasinya dengan layanan MCN dari SIRCLO StreamLab. Dengan bermitra bersama content creator yang selaras dengan nilai dan audiens merek, Philips berhasil memperluas jangkauan dan keterlibatan di TikTok, yang turut berkontribusi pada peningkatan kinerja e-commerce yang terukur. Beberapa content creator dalam jaringan MCN juga mendapat pengakuan atas performa mereka yang kuat selama periode kampanye ini.
“Konten video kini menjadi cara yang semakin penting bagi konsumen untuk menemukan dan terhubung dengan produk,” ujar Dion Purna Satwika Amudra, Senior Trade and Shopper Marketing Manager untuk Personal Health di Philips. “Melalui kolaborasi kami dengan layanan MCN dari SIRCLO StreamLab, kami dapat bekerja sama dengan para content creator yang menghadirkan merek kami secara autentik dan relevan. Hal ini membantu memperkuat keterlibatan dan visibilitas di platform online utama, khususnya di ranah video commerce yang berkembang pesat.”
“Perluasan layanan MCN telah memberikan dampak nyata kepada brands yang kami kelola. Hal ini sejalan dengan visi kami dalam membangun ekosistem yang terintegrasi di lanskap e-commerce. Terhubungnya layanan MCN dan SIRCLO Commerce, sebuah solusi end-to-end e-commerce enablement, memungkinkan brand dalam naungan ekosistem kami mendapatkan kemudahan proses dari hulu ke hilir, seperti distribusi sampel produk langsung hingga mengelola promo khusus content creator. Hal ini sejalan dengan komitmen kami yang bertumpu pada menciptakan pengalaman berbelanja yang holistik, dan membuka pintu bagi model bisnis yang lebih dinamis terhadap pergerakan pasar e-commerce,” tutup Danang.