Survei Orami: 70% Ibu Yang Memiliki Waktu untuk Diri Sendiri Cenderung Punya Perasaan Positif Sebagai Ibu

Survei Orami: 70% Ibu Yang Memiliki Waktu untuk Diri Sendiri Cenderung Punya Perasaan Positif Sebagai Ibu

Survei Orami: 70% Ibu Yang Memiliki Waktu untuk Diri Sendiri Cenderung Punya Perasaan Positif Sebagai Ibu

December 21, 2022

Komunitas Orami dalam acara buka puasa bersama

Memperingati Hari Ibu, Orami meluncurkan survei kepada 1200 Ibu yang mengupas tentang pentingnya self-love dan kiat mengatasi gangguan mental yang kerap dialami.

Rayakan Hari Ibu, Orami Luncurkan Survei Kepada Lebih dari 1200 Ibu. Beberapa penemuan di antaranya:

40% perempuan di Indonesia merasa lelah, takut, dan marah setelah menjadi seorang Ibu, dimana kondisi ini berkaitan dengan kurangnya waktu bagi mereka untuk diri sendiri (me-time).

  • Hampir 70% Ibu yang memiliki me-time cenderung merasa bahagia, puas, bangga dan percaya diri.

  • 9 dari 10 Ibu memiliki perasaan positif ketika memiliki support system yang baik.


JAKARTA, 21 Desember 2022 – Memperingati Hari Ibu, Orami meluncurkan survei yang mengupas tentang pentingnya self-love bagi Ibu serta pentingnya dukungan dan supporting system untuk kesehatan mental Ibu di Indonesia. Melalui survei ini, Orami ingin memberikan gambaran mengenai kondisi kesehatan mental Ibu serta kiat-kiat yang dapat dilakukan untuk mengatasi gangguan mental yang dialami Ibu. Survei ini dilaksanakan selama bulan November dan melibatkan lebih dari 1200 Ibu pengguna aplikasi Orami yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. 

Isu Kesehatan Mental Ibu

Isu kesehatan mental ibu merupakan isu yang begitu penting. Berdasarkan data WHO tahun 2019, di seluruh dunia sekitar 10% ibu hamil dan 13% ibu melahirkan mengalami gangguan mental, dimana mayoritas dari mereka mengalami depresi awal. Bahkan di negara berkembang, angka tersebut lebih tinggi yaitu sekitar 15,6% selama hamil dan 19,8% setelah melahirkan. Adapun gangguan mental tersebut disebabkan salah satunya adalah faktor lingkungan sekitar yang belum menjadi support system atau sistem pendukung yang kondusif bagi kesehatan mental ibu. 

Survei Orami juga mencatat bahwa 40% perempuan di Indonesia merasa lelah, takut, dan marah setelah menjadi seorang Ibu. Adanya kondisi tersebut berkaitan dengan kurangnya waktu bagi mereka untuk diri sendiri atau me-time. Ibu yang tidak memiliki waktu untuk diri sendiri dipengaruhi oleh faktor seperti kurangnya dukungan dari sekitar termasuk lingkungan, pasangan dan keluarga. Survei Orami pun menemukan bahwa 7 dari 10 Ibu belum pernah mengakses layanan psikolog. Alasan yang diberikan oleh responden cukup beragam, seperti merasa belum membutuhkan, tidak memiliki waktu dan biaya, serta memiliki support system (suami, anak dan keluarga) yang cukup baik.

Pentingnya Me-Time dan Support System yang Baik

24,5% Ibu mengaku tidak memiliki waktu untuk diri sendiri (me time). Hal ini disebabkan oleh lima faktor utama yaitu, tidak adanya orang lain yang membantu pekerjaan rumah tangga, kesibukan mengurus kegiatan domestik rumah tangga, faktor pekerjaan, adanya perasaan harus 100% untuk keluarga serta adanya batasan dari pasangan. Meskipun begitu, hasil survei Orami menyatakan bahwa perasaan Ibu bahagia berbanding lurus dengan me-time atau waktu untuk diri sendiri yang didapatkan oleh Ibu. Hampir 70% Ibu yang memiliki me-time cenderung memiliki perasaan positif sebagai ibu seperti bahagia, puas, bangga dan percaya diri. Adapun ragam aktivitas yang dilakukan oleh para Ibu ketika sedang menghabiskan waktu untuk diri sendiri, mulai dari membuka media sosial, menekuni hobi (olahraga, menonton film dan mendengarkan musik), berbelanja serta hangout bersama teman-teman untuk makan di luar.

Me-time juga sangat erat hubungannya dengan peran support system baik dari suami, orang tua, keluarga, dan lingkungan sekitar. 9 dari 10 Ibu memiliki perasaan positif ketika memiliki support system yang baik dari suami, anak, orang tua, teman, dan lingkungan sekitar. Menariknya, orang tua menjadi support system utama seorang Ibu sebesar 71%, disusul oleh suami (61%), saudara kandung (42%), dan pendukung lainnya seperti teman dekat, nanny dan komunitas. Bagi pasangan rumah tangga yang melakukan pembagian tanggung jawab aktivitas domestik, 94% suami mendukung Ibu untuk memiliki pekerjaan dan 46% Ibu memiliki pekerjaan, baik tetap maupun sampingan, yang dilakukan sambil mengurus pekerjaan rumah tangga. 

Kiat untuk Mendukung Kesehatan Mental Ibu

Setelah melihat pentingnya memiliki waktu sendiri dan peran support system yang baik, terdapat banyak hal lain yang dapat dilakukan untuk mendukung kesehatan mental Ibu. Upaya ini berupa tindakan konkret maupun gagasan berpikir yang dapat dimulai dari diri sendiri (Para Ibu), Suami, Anak, Orang tua, dan Lingkungan Sekitar, di antaranya:

  1. Mulai dari Diri Sendiri (Para Ibu)

Sebagai seorang Ibu, saya dapat menanamkan rasa berhak memiliki me-time dalam diri sendiri, meminta dukungan suami dan keluarga dalam setiap hal, memulai hobi yang disenangi, dan mencoba terbuka untuk mendapatkan konsultasi dengan psikolog.

  1. Mulai dari Suami

Sebagai seorang Suami, saya dapat menghargai pasangan, membantu pasangan dalam melakukan tanggung jawab pekerjaan rumah, serta menjadi sandaran hidup dan teman berbagi cerita bagi pasangan.

  1. Mulai dari Anak

Sebagai seorang Anak, saya dapat mengikuti dan menghargai pendapat dari orang tua, berbakti kepada kedua orang tua, dan sopan dalam berbicara, bertindak  dan mengutarakan pendapat kepada orang tua.

  1. Mulai dari Orang tua

Sebagai orang tua dari seorang Ibu, saya dapat menghargai dan mendukung setiap keputusan anak terkait urusan keluarganya serta berbagi pengalaman dalam membangun keluarga yang baik.

  1. Mulai dari Lingkungan Sekitar

Sebagai pihak dari lingkungan sekitar, saya dapat menghindari mengusik kehidupan pribadi keluarga lain, tidak menyebarkan gosip atau berita bohong di lingkungan sekitar  serta memberikan bantuan secara emosional dan bersikap terbuka jika dibutuhkan. 

Ekosistem Orami untuk Kesehatan Mental Ibu

“Setelah hampir 10 tahun menjadi bagian dari perjalanan orang tua Indonesia, kami menyadari pentingnya kesehatan mental bagi Ibu. Ekosistem Orami yang terdiri dari penyediaan konten, kemudahan akses untuk memenuhi kebutuhan ibu dan anak, serta penyediaan komunitas parenting telah dirancang untuk mendukung kebutuhan para Ibu di seluruh Indonesia dalam berbagai aspek kehidupan,” jelas Ferry Tenka, CEO Entrepreneur Solutions dan Founder Orami.

Orami telah resmi menjadi parenting super-app pertama di Indonesia yang mengkombinasikan Content (konten), Commerce (niaga) dan Community (komunitas) atau 3C di dalam satu ekosistem terpadu. Berikut merupakan penjabaran upaya Orami dalam mendukung para Ibu melalui layanan 3C:

  1. Content 

Tersedia hampir 40 ribu konten yang mendukung kesehatan mental ibu mulai dari hiburan, ibu dan anak, gaya hidup, kesehatan, kehamilan, keluarga, dan lain sebagainya. Konten tersebut dapat diakses dengan mudah dengan smartphone tanpa perlu mengeluarkan usaha yang lebih. Orami menyediakan konten yang lebih spesifik tentang dunia Ibu sehingga lebih mudah bagi ibu mencari informasi yang tepat.

  1. Commerce 

Orami juga menyediakan marketplace dengan 10 kategori dari kebutuhan ibu, kehamilan dan menyusui, perabotan bayi, sampai mainan anak. Marketplace ini dapat diakses dari mana saja tanpa harus keluar rumah dan menghabiskan banyak waktu untuk berbelanja sehingga Ibu memiliki waktu yang lebih banyak baik untuk keluarga maupun untuk produktivitas. 

  1. Community

Orami menyediakan grup Whatsapp dan pelatihan komunitas parenting bagi Ibu dengan lebih dari 10 ribu anggota dan 900 sesi pelatihan rutin dari para ahli. Diharapkan dengan adanya komunitas yang terkelola dengan baik, dapat menjadi support system  dari lingkungan sekitar yang juga dibutuhkan para ibu. 

“Kami percaya bahwa Ibu memiliki peran strategis bagi perkembangan generasi selanjutnya, karena di manapun, Ibu adalah sosok penting bagi kemajuan peradaban suatu bangsa. Di momen hari Ibu yang spesial ini, kami berharap Orami dapat menjadi salah satu support system sekaligus sarana me-time bagi seluruh Ibu di Indonesia,” tutup Ferry.

***

Tentang Orami

Orami adalah sebuah platform parenting pertama dan terbesar di Indonesia. Berawal dari online retailer yang didirikan pada tahun 2013, Orami saat ini tumbuh pesat mengembangkan sayapnya ke layanan commerce, konten dan komunitas parenting serta social commerce untuk Ibu. Selama sembilan tahun beroperasi, Orami telah memiliki pertumbuhan pengguna dan pengunjung website yang fantastis, dengan didukung ribuan brand, beragam komunitas yang terdiri dari puluhan ribu Ibu yang tersebar di seluruh Indonesia, dan puluhan ribu konten yang terkurasi khusus untuk orang tua Indonesia. 

Pada pertengahan 2021, Orami resmi menjadi bagian dari SIRCLO Group dan juga mengembangkan IbuSibuk, sebuah layanan pemberdayaan komunitas Ibu untuk menjadi Key Opinion Leaders (KOL) dan micro/nano-influencers. Ke depannya, Orami akan terus mengembangkan layanan lain dalam rangka mewujudkan misi untuk menjadi support system terbaik untuk para Ibu di Indonesia.